Bandung  (Antaranews Jabar) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menargetkan seluruh komponen pembuatan mesin pekakas  berasal dari dalam negeri guna memenuhi kebutuhan industri manufaktur kelas menengah.

"Ini contoh pembuatan mesin CNC dan Milling ini sudah  membanggakan sudah mencapai 60 persen. Artinya putra putri bangsa sudah bisa memproduksi mesin pekakas manufaktur," ujar Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa Wahyu W. Pandoe, saat menghadiri peresmian laboratorium mesin CNC di Universitas Islam Nusantara, Kota Bandung, Senin.

Menurut Wahyu W Pandoe, BPPT bersama dengan Kemenristekdikti dan PT. Daun Biru, telah mengembangkan dua purwarupa mesin bubut CNC kapasitas 5.5 KW dan mesin milling CNC kapasitas 3.7 KW yang diberi nama CNC Kirana 5 dan mesin milling CNC Gayatri 5.3.3.

Dua purwarupa ini ditempatkan di Uninus untuk selanjutnya diujicobakan sebelum memulai diproduksi massal, guna memenuhi kebutuhan industri manufaktur menengah dalam negeri.

"Kita menjalin kerjasama dengan Uninus ini percontohan pertama. Uninus akan mengembangkan labolatorium untuk permesinan ini, makanya kita tempatkan di Uninus," katanya.

Wahyu mengatakan, saat ini komponen pembuatan mesin CNC 60 persennya berasal dari lokal. Sisanya, seperti kontrol sistem dan bearing roda luncur masih berasal dari Eropa dan Jepang.

Namun, angka 60 persen itu sudah bisa memenuhi angka kebutuhan industri manufaktur lokal kelas menengah.

Ke depan, BPPT akan terus mengembangkan hingga menghasilkan cetak biru komponen yang hingga saat ini belum bisa diproduksi  dalam negeri.

"Pengecoran sudah dalam negeri, kontrolnya yang belum kita bisa. Sistem kontrol  di Indonesia masih dalam tahap pengembangan. Kalau kita sudah menguasai kontrolnya kita bisa menguasai semuanya," kata dia.

Apabila dua purwarupa yang ada di Uninus berjalan dengan lancar, dua perusahaan sudah siap menampung untuk diproduksi secara massal.

"Purwarupa mesin perkakas ini akan sangat berguna bagi perkembangan industri nasional serta memicu peningkatan teknologi yang lebih canggih mendatang," katanya. b

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018