Bandung (Antaranews Jabar) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat berhasil mengungkap jaringan penyeludup sabu-sabu asal Medan, Sumatera Utara di dua kasus berbeda.

Kasus pertama, BNN berhasil mengamankan dua orang tersangka berinisial TS (31) dan G (30) dengan barang bukti berupa 1,2 kilogram sabu yang disembunyikan di dalam sepatu yang mereka pakai.

"Ini cukup unik modusnya. Mereka menyembunyikan sabu di dalam sepatu. Jadi sabu itu dibungkus stocking, kemudian di masukan ke sepatu yang dipakai. Jadi sepatunya besar dan sabu itu diinjak," ujar Kepala BNNP Jabar, Brigjen Pol. Rusnadi, kepada wartawan, Kamis.

Menurutnya, sabu itu rencananya akan dibawa dari Medan untuk diedarkan di Jabar. Setelah menerima informasi tersebut, petugas kemudian melakukan penyelidikan dan menendus keberadaan mereka.

Setelah para tersangka turun dari dari pesawat jurusan Kualanamu Medan-Jakarta, tim langsung melakukan pengintaian terhadap keduanya. Ketika di rest area KM 19 jalur tol di Tambun, Bekasi, tim menangkap berhasil menangkap para pelaku.

"Saat dilakukan penggeledahan, ternyata memang benar kita temukan barang bukti sabu-sabu," katanya.

Sementara dalam kasus kedua, tak lama setelah pengungkapan sabu di Bekasi, petugas kembali mengendus adanya upaya penyeludupan sabu dari Medan menuju Jabar.

Kali ini upaya penyeludupan dilakukan melalui pelabuan Tanjung Priok pada Minggu (29/4). Petugas pun berhasil mengamankan empat orang tersangka yakni AS (31), DS (24), As (45) dan A (30) di sebuah pool bus, Cikarang, Kabupaten Bekasi.

"Setelah kita interograsi dan ternyata kita temukan barang bukti berupa sabu-sabu seberat 5,2 kilogram. Mereka menyembunyikan sabu-sabu dengan membungkus menggunakan dus teh Cina yang disembunyikan di dalam ban cadangan truk," ujar, Kabid Pemberantasan BNNP Jawa Barat, AKBP Daniel Y Karthiandago.

Petugas pun masih melakukan pendalaman terkait para pelaku yang telah ditangkap, apakah berasal dari satu orang yang sama atau bukan. Apabila dinominalkan, 6,4 kilogram sabu itu senilai Rp.10 miliar lebih.

"Apabila dirupiahkan nominalnya mencapai 10 miliar rupiah lebih," kata dia.
 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018