Singaparna  (Antaranews Jabar) - Wakil Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto menyatakan, Anggaran Dana Desa  yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah desa harus mampu menurunkan angka kemiskinan dengan mendongkrak potensi ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan.

"Sekarang Anggaran Dana Desa lebih ke arah pemberdayaan agar dana luar biasa ini bisa dimanfaatkan buat desa, terutama peningkatan ekonomi," kata Ade Sugianto di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Senin.

Ia menuturkan, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya siap mendorong pembangunan desa agar berjalan sinergis dengan program pembangunan pemerintah pusat, salah satunya dalam penanggulangan kemiskinan.

Apalagi pemerintah pusat, kata dia, akan menambah besaran anggaran di beberapa desa sebesar 20 sampai 30 persen yang angka kemiskinannya masih tinggi.

"Ada peningkatan, jadi sekarang itu tidak sama rata tetapi ada peningkatan bagi daerah-daerah yang punya kemiskinan tinggi. Naik 20 sampai 30 persen kalau tidak salah," katanya.

Ia berharap, dana desa dari pemerintah pusat itu dapat dialokasikan khusus sebesar 30 persen untuk menciptakan lapangan kerja atau setiap program pembangunannya dilakukan swakelola masyarakat desa.

Ade mengingatkan kepada pemerintah desa untuk seluruh program pembangunan tidak diberikan kepada pemborong, melainkan dikerjakan bersama dengan masyarakat desa sehingga menjadi sumber penghasilan warga.

"Dari seluruh program jangan ke pemborong-pemborong terus, coba diswakelola oleh desa, pengelolaan oleh desa melibatkan masyarakat dengan catatan 30 persen harus menjadi penghasilan atau pekerjaan bagi masyarakat itu sendiri," katanya.

Menurut dia, hasil kajian dana yang dikucurkan mencapai triliunan rupiah itu akan memakmurkan ekonomi masyarakat apabila pembangunan desanya melibatkan masyarakat dalam pengerjaannya.

"Menurut hasil kajian, swakelola ini menurun empat persen tingkat kemiskinan masyarakat desa," katanya. 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018