Bandung (Antaranews Jabar) - Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, Jawa Barat bersama Kementerian Sosial dan Panti Sosial Bina Netra Wyata Guna Bandung melatih 20 penyandang tuna netra untuk mengikuti pelatihan dasar teknik pijat.
"Kami sangat berharap keterampilan yang didapat dari program ini dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, Atu Ika Putri di Indramayu, Senin.
"Selain itu juga diharapkan peserta menjadi pemijat-pemijat profesional, sehingga dapat dipergunakan untuk mencari nafkah bagi keluarganya," lanjutnya.
Dia mengatakan dari program itu peserta diberikan teknik-teknik dasar memijat dari mulai kaki, badan, tangan, hingga kepala.
Dipilihnya pijat kata Putri, karena ketrampilan ini yang paling banyak dibutuhkan masyarakat dan lebih mudah dipahami serta dipraktekan oleh para penyandang tuna netra.
"Tak berhenti sampai disitu, kami juga melakukan pembinaan dan pendampingan untuk peserta dengan melakukan pemantauan perkembangan usaha pijat para peserta," tuturnya.
Untuk pelatihan kali ini Dinsos baru bisa menyelenggarakan pelatihan kepada 20 orang penyandang disabilitas netra yang ada di Kabupaten Indramayu.
"Secara bertahap, kami ingin para disabilitas netra yang ada di Kabupaten Indramayu mendapatkan ketrampilan pijat," katanya.
"Kami berharap dukungan dari berbagai pihak untuk melakukan rehabilitasi sosial bagi masyarakat penyandang masalah sosial di Kabupaten Indramayu," kata Putri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Kami sangat berharap keterampilan yang didapat dari program ini dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, Atu Ika Putri di Indramayu, Senin.
"Selain itu juga diharapkan peserta menjadi pemijat-pemijat profesional, sehingga dapat dipergunakan untuk mencari nafkah bagi keluarganya," lanjutnya.
Dia mengatakan dari program itu peserta diberikan teknik-teknik dasar memijat dari mulai kaki, badan, tangan, hingga kepala.
Dipilihnya pijat kata Putri, karena ketrampilan ini yang paling banyak dibutuhkan masyarakat dan lebih mudah dipahami serta dipraktekan oleh para penyandang tuna netra.
"Tak berhenti sampai disitu, kami juga melakukan pembinaan dan pendampingan untuk peserta dengan melakukan pemantauan perkembangan usaha pijat para peserta," tuturnya.
Untuk pelatihan kali ini Dinsos baru bisa menyelenggarakan pelatihan kepada 20 orang penyandang disabilitas netra yang ada di Kabupaten Indramayu.
"Secara bertahap, kami ingin para disabilitas netra yang ada di Kabupaten Indramayu mendapatkan ketrampilan pijat," katanya.
"Kami berharap dukungan dari berbagai pihak untuk melakukan rehabilitasi sosial bagi masyarakat penyandang masalah sosial di Kabupaten Indramayu," kata Putri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018