Cirebon  (Antaranews Jabar) - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, mengintruksikan  kawasan komersil segera membuat resapan air  karena selama ini banyak pengelola gedung  yang menutup semua tanahnya sehingga air hujan tidak bisa terserap.

"Kami meminta untuk areal komersil di jalur utama Kota Cirebon wajib membuat resapan, karena dengan adanya resapan yang banyak, maka air akan terserap," kata Pjs Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik di Cirebon, Senin.

Dedi mengatakan selama ini banyak bangunan yang tidak mempedulikan perlunya resapan air, sehingga ketika hujan deras kawasan komersil langsung banjir, seperti  di sepanjang jalan Cipto Mangunkusumo.  

"Kami melihat banyak bangunan komersil yang menutup seluruh tanahnya, sehingga air tidak terserap dan langsung ke sungai," tuturnya.

Dedi mengatakan resapan air sangat diperlukan sehingga air tidak secara keseluruhan mengalir ke sungai.

Karena sungai sekarang juga banyak diganggu oleh bangunan yang masuk ke daerah aliran sungai, akibatnya sungai tidak dapat menampung apalagi bila ditambah dengan banyaknya sampah.

"Pantas bila kemudian hujan datang air cepat memenuhi saluran sehingga pada daerah padat dan rendah langsung terkena banjir," ujarnya. 

Sementara itu Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kota Cirebon Yoyon Indrayana mengatakan sebagian besar lokasi usaha minim biopori. Padahal dahulu  kawasan Cipto Mangunkusumo menjadi daerah resapan.

"Pelaku usaha harus ikut berperan untuk membuat resapan atau biopori. Sisihkan lahan usaha untuk membuat resapan sehingga air tidak semua ke sungai," katanya.

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018