Bandung (Antaranews Jabar) - Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) menilai kebijakan rencana pembatasan jumlah kendaraan berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap di Jalan Tol Jakarta-Cikampek akan mempelambat pengiriman  barang.

"Saya yakin pastinya akan terjadi perlambatan, contoh misalnya bagaimana dengan teman-teman  yang hanya punya satu kendaraan, ganjil saja atau genap saja. Bagaimana ketika hari-hari genap atau sebaliknya. Bagaimana mereka akan melakukan pengiriman kalau ini diterapkan," kata Ketua Asperindo Mohamad Feriadi, di Kota Bandung, Selasa.

Ditemui usai peluncuran layanan Friendly Logistics, di Spasial Jalan Gudang Selatan Kota Bandung, ia mengatakan dampak dari kebijakan ganjil-genap di jalan tol tersebut akan dirasakan oleh para pelaku usaha di bidang jasa pengiriman barang.

"Dampaknya akan sangat dirasakan langsung oleh kami, dirasakan langsung masyarakat pasti akan terjadi keterlambatan," kata Mohamad Feriadi yang juga President Director JNE Express.

Menurut dia, seharusnya pemerintah merangkul pihak-pihak terkait sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap di jalan tol.

"Seperti pemerintah akan membuat aturan ganjil-genap di jalan tol, kemarin saya ditanya, saya bilang, saya sebagai pelaku  tidak pernah diajak bicara. Seharusnya sebelum aturan ini dibuat kita sebagai yang merasakan aturan itu harusnya kita diajak bicara," kata dia.

Hal tersebut, menurut dia, harus dilakukan agar semua pihak bisa mengetahui dampak positif dan negatif dari pemberlakuan aturan tersebut.  

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018