Bandung (Antaranews Jabar) - Ratusan sopir angkutan kota (angkot) juga pelaku usaha transportasi konvensional lainnya seperti ojek dan becak menggelar aksi menolak beroperasinya transportasi daring di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu, karena dianggap telah menurunkan penghasilan dari usaha jasa angkutan tersebut.

Massa menggelar aksi dengan berkerumun di halaman Balai Kota Tasikmalaya sambil menyampaikan keluhan tentang penolakan operasional transportasi berbasis daring di Tasikmalaya.

Seorang sopir angkot yang ikut aksi tersebut, Agus mengatakan, sejak adanya transportasi daring ojek maupun mobil, penghasilan para sopir angkot drastis berkurang.

"Selama beberapa bulan terakhir ini penghasilan berkurang bisa sampai setengahnya, sejak adanya transportasi online," katanya.

Sopir angkot lainnya, Herman mengatakan, transportasi daring harus ditertibkan karena keberadaannya tidak berizin.

Ia berharap Pemerintah Kota Tasikmalaya bertindak tegas dengan menetapkan larangan operasi bagi transportasi daring.

"Online ini kan tidak berizin, sedangkan kami ini bayar pajak, uji KIR, bayar retribusi, kalau online kan tidak, jadi harus ditertibkan," katanya.

Aksi massa tersebut mendapatkan pengamanan dari kepolisian dan Satpol PP hingga akhirnya massa membubarkan diri secara tertib.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018