Bandung (Antaranews Jabar) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat mengaku prihatin dengan adanya video porno yang melibatkan wanita dewasa dengan dua anak yang masih di bawah umur yang videonya menyebar di dunia maya beberapa waktu lalu.
"Kami sangat prihatin dengan kasus video porno yang katanya melibatkan wanita dewasa dengan anak jalanan di Bandung dan sebagai seorang ibu, saya tentunya sangat miris sekali melihat kasus ini," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung.
Politisi perempuan dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Barat ini juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan video mesum pedofilia tersebut.
"Saya minta stop atau jangan disebar, hapus saja. Ini bisa berdampak negatif bagi tumbuh kembang generasi muda kita, jadi saya harap masyarakat bisa bijaksana, jangan disebarkan lebih luas lagi," kata Ineu.
Pihaknya juga meminta kepada kepolisian memberikan hukuman kepada pelaku yang merekam atau wanita dewasa dalam video mesum tersebut.
"Kalau sampai nanti pelaku ketangkap, yang dewasa hukum saja biar ada efek jera dan karena kejadian ini jangka panjang bisa merusak generasi muda, khususnya si anak yang ada dalam video tersebut. Jadi kepolisian mohon bertindak sesuai aturan agar kasus serupa tidak terjadi lagi," kata dia.
Sebelumnya beredar video mesum yang dilakukan dua bocah dengan satu wanita dewasa yang saat ini masih dalam penyelidikan polisi. Adegan tidak bermoral tersebut terindikasi dilakukan di wilayah Jawa Barat, terlebih terdengar percakapan menggunakan bahasa Sunda.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Kami sangat prihatin dengan kasus video porno yang katanya melibatkan wanita dewasa dengan anak jalanan di Bandung dan sebagai seorang ibu, saya tentunya sangat miris sekali melihat kasus ini," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung.
Politisi perempuan dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Barat ini juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan video mesum pedofilia tersebut.
"Saya minta stop atau jangan disebar, hapus saja. Ini bisa berdampak negatif bagi tumbuh kembang generasi muda kita, jadi saya harap masyarakat bisa bijaksana, jangan disebarkan lebih luas lagi," kata Ineu.
Pihaknya juga meminta kepada kepolisian memberikan hukuman kepada pelaku yang merekam atau wanita dewasa dalam video mesum tersebut.
"Kalau sampai nanti pelaku ketangkap, yang dewasa hukum saja biar ada efek jera dan karena kejadian ini jangka panjang bisa merusak generasi muda, khususnya si anak yang ada dalam video tersebut. Jadi kepolisian mohon bertindak sesuai aturan agar kasus serupa tidak terjadi lagi," kata dia.
Sebelumnya beredar video mesum yang dilakukan dua bocah dengan satu wanita dewasa yang saat ini masih dalam penyelidikan polisi. Adegan tidak bermoral tersebut terindikasi dilakukan di wilayah Jawa Barat, terlebih terdengar percakapan menggunakan bahasa Sunda.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018