antarajabar - Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Barat (Jabar) melibatkan masyarakat sebagai potensi SAR beserta TNI/Polri dalam kesiapsiagaan apabila terjadi bencana yang membutuhkan bantuan pertolongan pada musim libur Natal dan tahun baru di Jabar.
"Masyarakat yang dilibatkan adalah potensi SAR, seperti dari pecinta alam atau pegiat, minimal nanti ada kejadian di daerah masing-masing sudah siap siaga," kata Kepala Basarnas Jabar, Slamet Riyadi saat acara pertemuan dengan unsur sukarelawan bencana, TNI dan Polri di Kantor Basarnas Jabar, Rabu.
Ia menuturkan, Jabar merupakan daerah yang cukup tinggi potensi bencana alam maupun ancaman bahaya lainnya terhadap manusia seperti banjir dan longsor.
Semua pihak, kata dia, harus selalu waspada, dan siap siaga terhadap berbagai ancaman yang dapat membahayakan keselamatan jiwa.
"Indonesia ini rawan bencana, seperti di Bandung banjir, Tasik, Garut longsor, Pangandaran banjir, hampir semua kami anggap rawan bencana," katanya.
Ia menyampaikan, pemerintah melalui Basarnas terus membangun sinergi dan berkoordinasi secara baik sehingga dapat melaksanakan tugas pencarian dan pertolongan dengan baik.
Basarnas, lanjut dia, membutuhkan peran masyarakat, termasuk TNI dan Polri dalam menjalankan tugas kemanusiaannya di Jabar, umumnya seluruh daerah di Indonesia.
"Pemerintah tidak mungkin menangani sendiri, Basarnas butuh TNI/Polri, BPBD di kota/kabupaten dan potensi SAR yaitu dari kalangan masyarakat," katanya.
Ia menambahkan, pertemuan Basarnas dengan seluruh potensi SAR itu dalam rangka silaturahmi dan sosialisasi perundang-undangan tentang pencarian dan pertolongan guna meningkatkan kinerja semua jajaran terkait.
Peserta yang hadir dari berbagai kota/kabupaten di Jabar itu diberi pemahaman tentang Peraturan Pemerintah Nomor 21 tentang operasi pencarian dan pertolongan serta nomor 22 Tahun 2017 tentang pembinaan potensi pencarian dan pertolongan.
"Dengan sosialisasi ini diharapkan ada pola pikir yang sama pemerintah dan potensi SAR," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Masyarakat yang dilibatkan adalah potensi SAR, seperti dari pecinta alam atau pegiat, minimal nanti ada kejadian di daerah masing-masing sudah siap siaga," kata Kepala Basarnas Jabar, Slamet Riyadi saat acara pertemuan dengan unsur sukarelawan bencana, TNI dan Polri di Kantor Basarnas Jabar, Rabu.
Ia menuturkan, Jabar merupakan daerah yang cukup tinggi potensi bencana alam maupun ancaman bahaya lainnya terhadap manusia seperti banjir dan longsor.
Semua pihak, kata dia, harus selalu waspada, dan siap siaga terhadap berbagai ancaman yang dapat membahayakan keselamatan jiwa.
"Indonesia ini rawan bencana, seperti di Bandung banjir, Tasik, Garut longsor, Pangandaran banjir, hampir semua kami anggap rawan bencana," katanya.
Ia menyampaikan, pemerintah melalui Basarnas terus membangun sinergi dan berkoordinasi secara baik sehingga dapat melaksanakan tugas pencarian dan pertolongan dengan baik.
Basarnas, lanjut dia, membutuhkan peran masyarakat, termasuk TNI dan Polri dalam menjalankan tugas kemanusiaannya di Jabar, umumnya seluruh daerah di Indonesia.
"Pemerintah tidak mungkin menangani sendiri, Basarnas butuh TNI/Polri, BPBD di kota/kabupaten dan potensi SAR yaitu dari kalangan masyarakat," katanya.
Ia menambahkan, pertemuan Basarnas dengan seluruh potensi SAR itu dalam rangka silaturahmi dan sosialisasi perundang-undangan tentang pencarian dan pertolongan guna meningkatkan kinerja semua jajaran terkait.
Peserta yang hadir dari berbagai kota/kabupaten di Jabar itu diberi pemahaman tentang Peraturan Pemerintah Nomor 21 tentang operasi pencarian dan pertolongan serta nomor 22 Tahun 2017 tentang pembinaan potensi pencarian dan pertolongan.
"Dengan sosialisasi ini diharapkan ada pola pikir yang sama pemerintah dan potensi SAR," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017