antarajabar - Hasil survei Lingkar Studi Informasi dan Demokrasi (eLSiD) menyatakan elektabilitas Uu Ruzhanul Ulum sebagai kandidat calon wakil gubernur (cawagub) Jawa Barat mengungguli kandidat cawagub Maman Imanul Haq dan Syaiful Hakim.

"Dari partai politik pengusung Emil, mereka mengusung beberapa nama cawagub. Mana yang pantas sebagai cawagub Emil, hasilnya urutan pertama adalah Uu Ruzhanul Ulum sebesar 23,8 persen, disusul Daniel Muttaqien 14,9 persen dan Syaiful Huda 13,7 persen,"?kata Peneliti elSiD Dedi Barnadi di Bandung, Kamis.

Survei menggunakan metode sampel acak berstrata yang meliputi 630 responden dengan tingkat margin kesalahan kurang lebih 4,3 persen itu menunjukkan saat seluruh calon wakil gubernur untuk Emil tersebut disimulasikan, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum meraih suara tertinggi dibanding saat Emil dipasangkan dengan ketiga calon wakil lainnya.

Dia menjelaskan simulasi pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum meraih 37,1 persen, sedangkan Ridwan Kamil-Daniel (35,4 persen), Ridwan Kamil-Maman (34,7 persen) dan Ridwan Kamil-Huda (33,8 perse.).

"Saat kami simulasikan dengan kandidat dari partai lain, Ridwan-Uu meraih 37,1 persen, mengalahkan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu (27,5 persen), dan Puti Guntur Soekarno-Mulyadi (7,1 persen)," katanya.

Selain itu, lanjut dia, responden yang belum memilih pada simulasi itu sebanyak 28,3 persen.

Ia mengatakan, pilgub Jawa Barat 2018 tidak terlepas dari isu lokal yang berkembang saat ini dan faktor kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi menjadi alasan terpenting dalam memilih pemimpin.

Menurut dia, faktor keagamaan pun menjadi alasan penting yang diperhatikan masyarakat ketika memilih pemimpin.

"Dalam survei ini, alasan memilih pemimpin karena mampu menyelesaikan permasalahan ekonomi dipilih 22,7 perse responden; faktor kejujuran dipilih 11,5 persen keberpihakan ke masyarakat 10,8 persen dan faktor keagamaan 10,5 persen," katanya.

Dia mengatakan faktor keagamaan menjadi alasan yang diperhatikan masyarakat mengingat berbagai fenomena yang muncul belakangan ini dan ia menilai, kondisi yang terjadi saat Pilkada DKI Jakarta 2017 akan berpengaruh terhadap Pilkada Jawa Barat 2018.

Terlebih, kata dia, barisan koalisi di Pilkada Jabar saat ini sangat mirip dengan Pilkada Jakarta.

"Partai NasDem, PKB, dan Golkar mendukung Ridwan Kamil. Dan sepertinya Gerindra, PKS, dan PAN akan kembali berkoalisi di pilgub Jabar," katanya.

Selain itu, Dedi menyebutkam indikasi penggunaan isu SARA di Pilkada Jabar mulai terlihat, terutama di lini masa media sosial dan ia menilai Aksi Reuni 212 di Jakarta akan terus bergulir mendekati tahun politik ini.

Lebih lanjut dia katakan, survei inipun dilakukan dengan mewawancara 45 tokoh Jawa Barat dari berbagai kalangan dan hasilnya, dalam memilih calon wakil, Emil harus memertimbangkan beberapa faktor.

"Pertama, calon wakilnya harus mampu mendongkrak elektabilitas. Karenanya, Emil harus memilih kandidat yang tingkat religiusitasnya tinggi mengingat isu yang berkembang saat ini," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan calon wakil Emil harus berpengalaman di pemerintahan serta memiliki keberpihakan yang tinggi ke masyarakat.

"Itu harapan responden. Jadi dalam memilih wakil, saran saya Emil harus mendengarkan keinginan masyarakat, bukan elit," katanya.

Pewarta:

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017