antarajabar - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat menganggap wajar adanya kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok jelang perayaan Natal dan tahun baru 2018.

"Menjelang hari besar nasional itu lumrah kalau ada tren peningkatan permintaan dan harga," ujar Plt Kadisperindag Jabar, Hening Widiatmoko saat mekakukan sidak bersama Kapolda Jabar di Pasar Sederhana Kota Bandung, Selasa.

Hening mengatakan, kenaikan harga bahan pokok saat perayaan hari besar keagaamaan wajar terjadi. Pasalnya, permintaan masyarakat akan meningkat, berbeda jika dibandingkan hari-hari biasa atau libur nasional.

Akan tetapi, saat perayaan Natal, permintaan kebutuhan pokok tidak akan sebesar saat Idul Fitri. Sehingga, kenaikan harga diprediksi tidak akan terlalu melonjak tajam.

"Tetapi tidak seperti bulan Ramadhan yang memang permintaannya melonjak karena ada perubahan permintaan masyarakat untuk konsumsi," kata dia.

Ia pun memastikan, jelang Natal dan tahun baru stok beberapa bahan pokok relatif aman. Dengan begitu, meski mengalami peningkatan harga, namun dengan adanya stok yang memadai, kenaikan tidak akan bertahan lama.

"Walaupun harga mungkin sedikit naik beberapa persen, tapi akan turun dengan sendirinya. Kenapa? Karena stok barang ada. Yang dikhawatirkan stok barang tidak ada akan menyebabkan peluang harga itu akan naik," katanya.



Sementara itu, naiknya harga yang terjadi di sejumlah komoditas seperti telur, ayam, dan beras, akan terus dipantau oleh Satgas Pangan.

"Ini akan kita pantau karena ada satgas pangan yang ditugaskan untuk memantau distribusi agar dijamin barang ada di pasar dan harga dikendalikan untuk ada stabilisasi," katanya. 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017