antarajabar - BNNP Jawa Barat menyatakan, Kabupaten Cianjur rawan dijadikan gudang transit narkoba sebelum diedarkan ke kota besar di Jabar dan Jabodetabek, hal tersebut terbukti dengan pengungkapan 1,5 ton ganja di Kecamatan Cilaku dan 2,17 ton ganja di sebuah gudang di Jalan Raya Bandung-Cianjur, beberapa waktu lalu.

"Dari dulu Cianjur menjadi gudang transit narkoba jenis sabu-sabu dan ganja sebelum diedarkan ke Jakarta dan kota lain di sekitarnya, termasuk di Provinsi Jawa Barat," kata Kasubdit Pemberantasan BNNP Jabar, AKBP Agus Dadang Sukanda pada wartawan, Senin.

Dia menuturkan, untuk penyalahgunaan narkoba, Cianjur masih dikategorikan rendah bahkan masih berada dipertengahan atau peringkat 16 dari 27 kota/kabupaten di Jabar, namun harus diwaspadai sebagai wilayah penyimpanan narkoba.

"Untuk pemakai dan penyalahguna tidak begitu tinggi seperti sabu dan ganja. Namun perlu diantisipasi terkait gudang transit karena geografis Cianjur, banyak daerah potensial dengan lingkungan yang masih berupa perkebunan dan jarang penduduk," katanya.

Namun dengan banyaknya pengungkapan gudang termasuk cara penyulundupannya, kata dia, diharapkan peredaran narkoba di Jabar bisa menurun, terlebih terkait keberadaan gudang transit yang sulit terdeteksi.

"Sebelumnya banyak upaya penyulundupannya dengan modus mobil yang dimodifikasi, namun dapat terus diungkap, upayanya terus menurun, diharapkan ke depan bisa sepenuhnya diberantas," katanya.

Dia mengimbau warga diberbagai wilayah di Cianjur, ikut waspada dan memantau gerak-gerik mencurigakan di wilayahnya masing-masing agar ruang gerak pengendar di wilayah tersebut terus dipersempit.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017