antarajabar - Warga RW. 07 Kampung Cibunut, Kota Bandung menyulap daerahnya sebagai kampung warna-warni yang akan menjadi tempat destinasi wisata baru di tengah-tengah kota.
Pembentukan kampung warna-warni ini diinisiasi forum RW.07 Cibunut bekerja sama dengan dinas lingkungan hidup Kota Bandung, ikatan alumni ITB, forum mural Bandung, serta ikatan alumni SMAN 3 Bandung.
"Kampung warna-warni ini dilakukan sejak lima bulan lalu, dan setiap RT memiliki ciri khas masing-masing," ujar ketua RW.07, Herman Sukmana, saat peresmian Kampung Cibunut berwarna, Senin.
Menurutnya, ide awal pembentukan kampung warna-warni dari program yang telah berjalan sebelumnya yakni kampung bebas sampah.
Melihat harus adanya perubahan agar memperkuat kesan bersih, ia bersama pengurus RT lain sepakat untuk menyulap daerahnya dengan berbagai macam warna.
"Kita konsolidasi antara pengurus RW, RT, karang taruna, PKK punya program apa, nah kita rumuskan jadi proposal. Nah dari proposal itu kita dapat cat dari salah satu perusahaan cat," katanya.
Sejak memasuki gang, unsur warna-warni sudah mulai terasa. Beragam mural digambar disepanjang dinding tembok, bahkan tangga menurun yang berada di kiri gang, dicat dengan berbagai macam warna.
Usai menuruni tangga, pengunjung akan disambut langsung oleh air mancur yang pembuatannya bekerja sama dengan ikatan alumni SMAN 3 Kota Bandung. Di sepanjang gang juga dihiasi beragam tanaman hias, hal ini menambah keasrian daerah di tengah-tengah padatnya pemukiman.
Setiap RT pun memiliki ciri khas serta temanya masing-masing seperti zona sejarah, zona biodigester, zona bermain, zona ilmu pengetahuan, zona perdamaian dunia, dan unsur tematik lainnya.
Kampung yang memiliki luas wilayah lima hektar dengan total 300 rumah ini, hampir seluruhnya telah diwarnai. Hanya tinggal dua RT lagi dari sembilan RT yang masih dalam tahap pengerjaan.
"Kita ingin agar tidak hanya indah saja, tapi edukasinya ada. Makanya setiap RT pasti berbeda tema," katanya.
Menurut dia, penciptaan kampung warna-warni ini tidak semulus seperti yang diperkirakan. Beberapa warga diantaranya menolak bangunannya jadi objek cat dan mural.
Namun, seiring berjalannya waktu, warga yang awalnya menolak kemudIan tergiur untuk ikut serta dalam menciptakan kampung warna-warni.
"Warga yang nolak pas liat tetangganya dicat dan dimural ternyata bagus, akhirnya ikut juga karena bagus," kata dia.
Ke depan, menurutnya, tak hanya dinding rumah saja yang dicat, namun genteng-genteng pun akan dilakukan hal serupa untuk menegaskan sebagai kampung warna-warni.
Di tempat yang sama, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang meresmikan kampung berwarna mengatakan akan mempromosikan Kampung Cibunut sebagai destinasi wisata baru.
"Mudah-mudahan bisa kami promosikan sebagai wisata kampung di Kota Bandung di mana tempatnya sangat guyub," kata pria yang akrab disapa Emil ini.
Selain itu, kampung ini akan dijadikan purwarupa bagi daerah lainnya untuk dijadikan kampung warna-warni di Kota Bandung yang akan menegaskan sebagai kota kreatif dan pariwisata.
"Nanti kita akan evaluasi dan kita akan replikasi di kampung-kampung lainnya. Intinya khas Bandung, tiap wilayah punya kreatifitas masing-masing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
Pembentukan kampung warna-warni ini diinisiasi forum RW.07 Cibunut bekerja sama dengan dinas lingkungan hidup Kota Bandung, ikatan alumni ITB, forum mural Bandung, serta ikatan alumni SMAN 3 Bandung.
"Kampung warna-warni ini dilakukan sejak lima bulan lalu, dan setiap RT memiliki ciri khas masing-masing," ujar ketua RW.07, Herman Sukmana, saat peresmian Kampung Cibunut berwarna, Senin.
Menurutnya, ide awal pembentukan kampung warna-warni dari program yang telah berjalan sebelumnya yakni kampung bebas sampah.
Melihat harus adanya perubahan agar memperkuat kesan bersih, ia bersama pengurus RT lain sepakat untuk menyulap daerahnya dengan berbagai macam warna.
"Kita konsolidasi antara pengurus RW, RT, karang taruna, PKK punya program apa, nah kita rumuskan jadi proposal. Nah dari proposal itu kita dapat cat dari salah satu perusahaan cat," katanya.
Sejak memasuki gang, unsur warna-warni sudah mulai terasa. Beragam mural digambar disepanjang dinding tembok, bahkan tangga menurun yang berada di kiri gang, dicat dengan berbagai macam warna.
Usai menuruni tangga, pengunjung akan disambut langsung oleh air mancur yang pembuatannya bekerja sama dengan ikatan alumni SMAN 3 Kota Bandung. Di sepanjang gang juga dihiasi beragam tanaman hias, hal ini menambah keasrian daerah di tengah-tengah padatnya pemukiman.
Setiap RT pun memiliki ciri khas serta temanya masing-masing seperti zona sejarah, zona biodigester, zona bermain, zona ilmu pengetahuan, zona perdamaian dunia, dan unsur tematik lainnya.
Kampung yang memiliki luas wilayah lima hektar dengan total 300 rumah ini, hampir seluruhnya telah diwarnai. Hanya tinggal dua RT lagi dari sembilan RT yang masih dalam tahap pengerjaan.
"Kita ingin agar tidak hanya indah saja, tapi edukasinya ada. Makanya setiap RT pasti berbeda tema," katanya.
Menurut dia, penciptaan kampung warna-warni ini tidak semulus seperti yang diperkirakan. Beberapa warga diantaranya menolak bangunannya jadi objek cat dan mural.
Namun, seiring berjalannya waktu, warga yang awalnya menolak kemudIan tergiur untuk ikut serta dalam menciptakan kampung warna-warni.
"Warga yang nolak pas liat tetangganya dicat dan dimural ternyata bagus, akhirnya ikut juga karena bagus," kata dia.
Ke depan, menurutnya, tak hanya dinding rumah saja yang dicat, namun genteng-genteng pun akan dilakukan hal serupa untuk menegaskan sebagai kampung warna-warni.
Di tempat yang sama, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang meresmikan kampung berwarna mengatakan akan mempromosikan Kampung Cibunut sebagai destinasi wisata baru.
"Mudah-mudahan bisa kami promosikan sebagai wisata kampung di Kota Bandung di mana tempatnya sangat guyub," kata pria yang akrab disapa Emil ini.
Selain itu, kampung ini akan dijadikan purwarupa bagi daerah lainnya untuk dijadikan kampung warna-warni di Kota Bandung yang akan menegaskan sebagai kota kreatif dan pariwisata.
"Nanti kita akan evaluasi dan kita akan replikasi di kampung-kampung lainnya. Intinya khas Bandung, tiap wilayah punya kreatifitas masing-masing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017