antarajabar - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menggandeng Pemprov Jawa Barat, Kapolda Jawa Barat, Pangdam III Siliwangi hingga kabupaten/kota terkait untuk menata dan mengatasi permasalahan di sepanjang Daerah Aliran Sungai Citarum.

"Kami dengan Pak Gubernur dan beberapa menteri terkait duduk bersama-sama untuk mengurangi sampah plastik yang masuk ke laut. Sekarang terintegrasi dan semua punya program. Sekarang melibatkan pangdam, kapolda, bupati, wali kota, sepanjang bantaran Sungai Citarum karena itu menjadi sungai terkotor di dunia," kata Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, di Bandung, Rabu.

Ditemui usai membuka Lokakarya Penataan Sungai Citarum di Hotel Aryaduta Bandung, Menko Luhut mengatakan sejak dua bulan lalu pihaknya sudah membicarakan tentang langkah untuk menata dan mengelola Sungai Citarum dengan pihak terkait seperti Pemprov Jawa Barat.

Menurut dia, Sungai Citarum saat ini sudah terkontaminasi akibat pembuangan limbah ke sungai tersebut dan hal tersebut juga mengotori laut dan dapat berpengaruh terhadap sektor pariwisata.

"Sehingga kami bertekad bersama-sama untuk mengatasi ini. Nah, kerja sama ini kelihatannya akan jalan karena menteri perindustrian sudah akan mengumpulkan industri untuk tidak membuang limbah lagi, `cost` limbahnya itu masuk ke industri sehingga tidak membebani pelaku industri dan tidak mencemari Sungai Citarum," paparnya.

Ia menuturkan saat ini ada 27 juta warga Jawa Barat yang tinggal di sepanjang bantaran DAS Citarum dan jika terkontaminasi limbah dari sungai tersebut maka dapat mengancam generasi mudanya.

"Plastik di dalamnya, ada mikro plastik dan dimakan ikan. Ikan dimakan ibu hamil, pasti bawa generasi enggak sehat, bisa `kuntet` dan ini masalah nasional jadi perhatian bersama. Libatkan perguruan tinggi, masyarakat, alim ulama," ujarnya.

Menko Luhut menegaskan penataan berbagai masalah di Sungai Citarum harus melibatkan berbagai pihak agar hasilnya bisa lebih optimal.

"Memang enggak bisa sendiri harus ramai-ramai semua ikut kerja sama. Kalau enggak kerja sama akan jadi musibah, termasuk pangdam bilang sumber air harus dilindungi untuk masa depan. Kita fokus ini, masalah generasi datang," kata dia.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017