antarajabar - Bayi kembar siam berjenis kelamin laki-laki pasangan Agus Priyanto dan Amariah asal Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin Bandung, meninggal dunia.
Humas RSUP Hasan Sadikin dr Nurul Wulandhani, dalam siaran persnya, Selasa, menuturkan sejak kedatangannya ke RSHS 10 hari lalu, kedua bayi yang biasa disebut Bayi Nyonya Amariah 1 dan 2 memang memiliki kondisi yang kurang baik.
Ia mengatakam Bayi Amariah 2 meninggal lebih dahulu tiga hari lalu, disusul Bayi Amariah 1 yang meninggal Senin (20/11) sore sekitar pukul 17.34 WIB dan diantar langsung oleh ambulans RSHS ke Padalarang pukul 19.30 WIB.
Menurut dia, sejak kedua bayi dirawat di RSHS, orang tua selalu diberikan informasi dan edukasi mengenai kondisi kesehatan serta kemungkinan yang dapat terjadi pada kedua bayi, telah dilakukan juga "informed concent" kepada keluarga.
Awalnya tim dokter merencanakan untuk melakukan operasi pemisahan pada hari Senin (20/11), namun sejak beberapa hari lalu keadaan bayi mengalami pemburukan dan berpotensi tinggi membahayakan kondisi kedua bayi sehingga tim dokter memutuskan untuk menyegerakan operasi pada Jumat (17/11) malam.
Operasi dilakukan sekitar 12 jam dan selesai pada pukul 10.00 WIB keesokan harinya namun bayi yang lebih kecil (Bayi Ny Amariah 2) tidak dapat bertahan dan dinyatakan meninggal.
Sementara bayi Amariah 1 langsung mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU RSHS.
Dalam masa kritisnya bayi Ny Amariah 1 mendapatkan upaya-upaya stabilisasi semaksimal mungkin namun Allah SWT berkehendak lain, bayi mungil yang lahir pada 11 November 2017 ini tidak dapat bertahan dan meninggal dunia.
"Segenap keluarga besar RSHS mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan semoga senantiasa diberi kesabaran serta kesehatan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
Humas RSUP Hasan Sadikin dr Nurul Wulandhani, dalam siaran persnya, Selasa, menuturkan sejak kedatangannya ke RSHS 10 hari lalu, kedua bayi yang biasa disebut Bayi Nyonya Amariah 1 dan 2 memang memiliki kondisi yang kurang baik.
Ia mengatakam Bayi Amariah 2 meninggal lebih dahulu tiga hari lalu, disusul Bayi Amariah 1 yang meninggal Senin (20/11) sore sekitar pukul 17.34 WIB dan diantar langsung oleh ambulans RSHS ke Padalarang pukul 19.30 WIB.
Menurut dia, sejak kedua bayi dirawat di RSHS, orang tua selalu diberikan informasi dan edukasi mengenai kondisi kesehatan serta kemungkinan yang dapat terjadi pada kedua bayi, telah dilakukan juga "informed concent" kepada keluarga.
Awalnya tim dokter merencanakan untuk melakukan operasi pemisahan pada hari Senin (20/11), namun sejak beberapa hari lalu keadaan bayi mengalami pemburukan dan berpotensi tinggi membahayakan kondisi kedua bayi sehingga tim dokter memutuskan untuk menyegerakan operasi pada Jumat (17/11) malam.
Operasi dilakukan sekitar 12 jam dan selesai pada pukul 10.00 WIB keesokan harinya namun bayi yang lebih kecil (Bayi Ny Amariah 2) tidak dapat bertahan dan dinyatakan meninggal.
Sementara bayi Amariah 1 langsung mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU RSHS.
Dalam masa kritisnya bayi Ny Amariah 1 mendapatkan upaya-upaya stabilisasi semaksimal mungkin namun Allah SWT berkehendak lain, bayi mungil yang lahir pada 11 November 2017 ini tidak dapat bertahan dan meninggal dunia.
"Segenap keluarga besar RSHS mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan semoga senantiasa diberi kesabaran serta kesehatan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017