antarajabar - Ratusan nelayan di Pantai Selatan Cianjur, Jawa Barat, mulai melaut meskipun hasil tangkapan belum maksimal dan cuaca masih tidak menentu.

Rahmat (54) Ketua Kelompok Nelayan Jayanti, Kecamatan Cidaun, saat dihubungi Senin, mengatakan saat ini harga ikan jenis layur melonjak tajam di tempat pelelangan ikan Jayanti, namun hasil tangkapan nelayan setiap kali melaut belum maksimal.

"Cuaca masih kurang bersahabat, namun ratusan nelayan sudah mulai beraktifitas melaut dengan hasil tangkapan masih dibawah rata-rata atau paling banyak 50 kilogram ikan jenis layur yang dibeli Rp45 ribu per kilogram," katanya.

Dia menjelaskan, harga normal ikan jenis layur tersebut Rp25 ribu per kilogram, namun hasil tangkapan hanya cukup untuk mengembalikan biaya operasional dan hanya sebagian kecil yang bisa dibawa pulang untuk kebutuhan rumah tangga.

Ditambah pula, ungkap dia, saat ini nelayan masih kesulitan untuk mendapatkan BBM jenis premium untuk mesin perahu. Sehingga tidak jarang nelayan menghutang untuk mendapatkan BBM dan dibayar setelah pulang melaut.

"Memang ada SPBu tapi harus pakai surat keterangan dan harus memesan melalui kelompok, sehingga sebagian besar nelayan malas mengurus dan terpaksa membeli BBM eceran dengan harga per liter Rp10 ribu," katanya.

Namun tambah dia, dengan meroketnya harga ikan jenis layur, sedikit membantu nelayan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih banyak setiap kali melaut agar dapat menutupi biaya operasional dan bisa membawa uang pulang.

Dia dan ratusan nelayan di wilayah tersebut, berharap pemerintah daerah hingga pusat dapat mengabulkan keinginan mereka untuk memiliki SPBU khusus untuk nelayan, agar mereka tidak lagi kesulitan mendapatkan BBM.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017