Oleh Ahmad Fikri



Cianjur, 17/11 (Antara)- Pemkab Cianjur, Jawa Barat, mencatat jumlah pelaku seks menyimpang, khususnya laki-laki seks laki-laki (LSL) mencapai 1.700 orang, dengan penyebaran hingga ke kecamatan dan lingkungan pendidikan.

Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Kamis, mengatakan, angka tersebut didapat setelah menggelar evaluasi penanganan HIV/AIDS selama 217 di ruang rapat Kantor Perumdam Tirta Mukti Cianjur, beberapa hari lalu.

"Selama ini muncul data perkiraan jika jumlah LSL di Cianjur, mencapai 2000 orang, ternyata dari data yang ada, benar saja jumlahnya hampir diangka 2.000 orang. Jumlah tersebut, baru terdata belum yang menyembunyikan jati diri," katanya.

Pihaknya memperkirakan jumlah LSL itu akan terus bertambah, melihat penyebarannya sudah masuk hingga lingkungan pendidikan, sehingga perlu ada antisipasi agar jumlahmnya dapat ditekan dan berkurang.

Dia menjelaskan, dari 1.700 LSL di Cianjur, 10 persen diantaranya positif HIV/AIDS, penyakit berbahaya tersebut dapat terus menyebar jika perilaku seks menyimpang tidak ditanggulangi.

"Kami akan mendorong mereka melakukan tes agar jumlah penderita HIV dari kelompok LSL dapat dideteksi, berapa jumlah yang terjangkit," katanya.

Pada peringatan hari AIDS sedunia 1 Desember, pihaknya akan mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS dan perilaku seks menyimpang, termasuk melibatkan semua elemen warga, LSM dan komunitas, untuk meminimalisir berkembangnya penyakit mematikan itu.

"Keluarga harus berhati-hati karena rata-rata keluarga tidak tahu kalau ada anggota keluarganya yang LSL atau terkena HIV/AIDS. Untuk itu perlu diberikan pemahaman agar mereka tidak dikucilkan dan tidak menularkan," katanya.

Pewarta:

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017