Antarajabar.com - Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, bekerja sama dengan Bloomberg Philanthropies Initiative for Global Road Safety (BIGRS) mengampanyekan pemakaian sabuk pengaman sebagai bentuk kepedulian keselamatan bagi para pengendara.

"Menurut data, kecelakaan lalu lintas memiliki kontribusi besar dalam kematian di dunia atau pun di Bandung. Maka kita perlu mengampanyekan keselamatan berkendara dengan pemakaian sabuk pengaman," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Bandung Kamalia Purbani di Balai Kota Bandung, Selasa.

Menurutnya, risiko kematian akibat kecelakaan lalu lintas sangat tinggi. Dari data yang diperolehnya, secara global kecelakaan lalu lintas menyumbang 1,25 juta kematian dan 50 kasus cedera setiap tahun.

Oleh sebab itu, kata dia, kampanye yang dinamai #KlikBiarSelamat ini penting untuk mencegah cedera parah hingga kematian saat terjadi kecelakaan. Terlebih penggunaan sabuk pengaman adalah hal yang paling mudah dilakukan namun banyak dilanggar oleh masyarakat.

"Sekarang orang menggunakan sabuk keselamatan hanya sekadar diselempangkan. Padahal cukup dua detik, klik, bisa mengurangi tingkat kematian," katanya.

Menurutnya, berdasarkan data WHO, pemakaian sabuk keselamatan efektif menurunkan presentase kematian dalam tabrakan sebesar 50 persen. Dari data pengamatan terakhir, menunjukkan bahwa 30 persen pengemudi dan penumpang di Kota Bandung tidak mengenakan sabuk keselamatan.

"Dengan menggunakan safety belt (sabuk pengaman) bisa empat kali lipat angka kematian itu berkurang," katanya.

Di tempat yang sama, Kanit Dikyasa Satlantas Polrestabes Bandung AKP Dewi Hotijah mengatakan, penggunaan sabuk keselamatan merupakan hal yang wajib dan telah tertuang dalam undang-undang.

Akan tetapi, banyak warga yang belum sadar akan keselamatan jiwanya hingga mengabaikan hal dasar berkendara. Saat dilakukan penindakan di lapangan, petugas memiliki kesulitan karena tidak sedikit dari pemilik mobil yang mengganti kaca film dan berwarna gelap.

"Sewaktu kami berhentikan terlihat pada pakai sabuk pengaman, tapi kami tidak bisa pastikan apakah itu dipakai sedari awal atau baru dipasang," katanya.

Dalam menciptakan budaya tertib berkendara Pemkot Bandung bersama BIGRS telah beberapa kali melakukan kampanye. Pada Juni 2016, kampanye difokuskan terhadap masalah pemakaian helm secara benar.

Kemudian pada Agustus 2017, Pemkot Bandung menerbitkan laporan tahunan keselamatan berkendara tahun 2015-2016 yang menunjukan bahwa di Kota Bandung tercatat 84 kasus kematian dan 798 cedera lalu lintas selama 2016.

Data tersebut menjadi bahan bagi pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam menentukan bentuk kampanye dan memonitor perubahan perilaku masyarakat. 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017