Antarajabar.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) Jawa Barat akan mengajak berbagai macam paguyuban atau asosiasi untuk berpartisipasi sebagai relawan Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai) yang dapat membantu merekrut kepesertaan.

"Kita akan rekrut mereka dari kalangan asosiasi, paguyuban, atau kepala-kepala komunitas. Supaya memudahkan kita menjangkau kepesertaan," ujar Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan wilayah Jawa Barat Kuswahyudi di Bandung, Senin.

Ia mengatakan Perisai merupakan perpanjangan tangan BPJS Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia untuk meningkatkan penetrasi produk-produk BPJS. Apalagi, kata dia, sektor bukan penerima upah dan usaha mikro kecil di Jabar sangat sulit dijangkau BPJS-TK.

"Seperti asosiasi pengrajin kayu, atau asosiasi pengusaha tahu, kita akan rekrut siapa yang berpengaruhnya untuk dijadikan agen Perisai," ujarnya.

Di tempat yang sama, asisten deputi Bambang Kenharto, mengatakan relawan Perisai apalagi yang berasal dari paguyuban atau asosiasi mampu menjangkau kelompok masyarakat yang selama ini belum tersentuh oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Nantinya, relawan-relawan Perisai akan mendapatkan upah atau fee sebesar 7,5 persen dari total iuran. Saat ini, kata dia, pembentukan Perisai di Jabar masih menunggu hingga surat keputusan dari direksi BPJS Ketenagakerjaan keluar.

"Tinggal nunggu SK-nya. Pembahasan (pembentukan Perisai) internalnya sudah," katanya.

Ia berharap dengan pembentukan Perisai yang merekrut asosiasi dan paguyuban dapat menarik kepesertaan sektor BPU di Jabar yang masih rendah. Selain itu dengan adanya relawan, cakupan kepesertaan secara menyeluruh dapat tercapai dengan cara yang efisien dan efektif.

"Sektor BPU dan usaha mikro itu tidak bisa door to door, karena kalau kita datangi langsung, misal, satu UKM memiliki dua pekerja akan sangat menghabiskan tenaga. Tapi lewat mereka dapat langsung secara kolektif," katanya. 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017