Antarajabar.com - Eiger Adventure menggelar ekspedisi 28 gunung yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia untuk memperingati hari Sumpah Pemuda.
"Pemilihan 28 gunung itu memiliki alasan khusus yang mewakili keanekaragaman hayati medan tropis Indonesia. Mulai dari wilayah barat, tengah, dan timur yang memiliki karakteristik tropis berbeda-beda," ujar ketua tim ekspedisi 28 gunung, Galih Donikara di Kota Bandung, Sabtu.
Gunung yang dipilih yaitu Gunung Kemiri, Sibuatan, Kerinci, Masurai,, Dempo, Patah, Pesagi, Pulosari, Ciremai, Slamet, Semeru, Merapi, Palung, Halau-halau, Beriun, Klabat, Tambusisi, Rore Katimbu, Gandang Dewata, Mekongga, Latimojong, Rinjani, Tambora, Koya-koya, Kelimutu, Binaiya, dan Cartensz.
Kebanyakan gunung yang menjadi tujuan pendakian belum populer di kalangan pencinta alam. Galih menjelaskan, alasan dipilihnya gunung-gunung tersebut untuk lebih memunculkan kekayaan hayati Indonesia yang belum dikenal secara merata, khususnya gunung.
"Kita ingin mempopulerkan gunung-gunung tersebut. Untuk beberapa gunung yang memungkinkan sinyal 4G, kami meminta live video suasana upacara," katanya.
Menurut dia, pada siang hari ini sebagian tim ekspedisi telah mencapai puncak dan membacakan Sumpah Pemuda. Namun beberapa lainnya ada yang masih tertahan akibat gangguan cuaca di sekitar lokasi pendakian.
"Namun kita terus mencoba komunikasi melalui satelit telepon. Alhamdulillah tidak ada kejadian yang tidak diinginkan untuk saat ini," katanya.
Nantinya, selain ekspedisi, para pendaki akan membuat sebuah buku mengenai catatan perjalanan serta kondisi alam di gunung-gunung tersebut. Hal ini semata-mata sebagai upaya menyumbangkan karya bagi bangsa Indonesia.
"Satu gunung satu buku. Ini kecintaan kita untuk bangsa," katanya.
Ekspedisi ini mendapatkan apresiasi dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yang mencatatkan rekor dunia. Ketua MURI Jaya Suprana mengatakan, sejauh ini belum ada yang berhasil menaklukan 28 gunung dalam satu waktu. Sehingga ekspedisi 28 gunung layak untuk diberi anugerah rekor dunia oleh MURI.
"Semoga kita bisa go Internasional, bahwa produk Indonesia dikenalkan di seluruh dunia. Dengan karakteristik iklim berbeda," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Pemilihan 28 gunung itu memiliki alasan khusus yang mewakili keanekaragaman hayati medan tropis Indonesia. Mulai dari wilayah barat, tengah, dan timur yang memiliki karakteristik tropis berbeda-beda," ujar ketua tim ekspedisi 28 gunung, Galih Donikara di Kota Bandung, Sabtu.
Gunung yang dipilih yaitu Gunung Kemiri, Sibuatan, Kerinci, Masurai,, Dempo, Patah, Pesagi, Pulosari, Ciremai, Slamet, Semeru, Merapi, Palung, Halau-halau, Beriun, Klabat, Tambusisi, Rore Katimbu, Gandang Dewata, Mekongga, Latimojong, Rinjani, Tambora, Koya-koya, Kelimutu, Binaiya, dan Cartensz.
Kebanyakan gunung yang menjadi tujuan pendakian belum populer di kalangan pencinta alam. Galih menjelaskan, alasan dipilihnya gunung-gunung tersebut untuk lebih memunculkan kekayaan hayati Indonesia yang belum dikenal secara merata, khususnya gunung.
"Kita ingin mempopulerkan gunung-gunung tersebut. Untuk beberapa gunung yang memungkinkan sinyal 4G, kami meminta live video suasana upacara," katanya.
Menurut dia, pada siang hari ini sebagian tim ekspedisi telah mencapai puncak dan membacakan Sumpah Pemuda. Namun beberapa lainnya ada yang masih tertahan akibat gangguan cuaca di sekitar lokasi pendakian.
"Namun kita terus mencoba komunikasi melalui satelit telepon. Alhamdulillah tidak ada kejadian yang tidak diinginkan untuk saat ini," katanya.
Nantinya, selain ekspedisi, para pendaki akan membuat sebuah buku mengenai catatan perjalanan serta kondisi alam di gunung-gunung tersebut. Hal ini semata-mata sebagai upaya menyumbangkan karya bagi bangsa Indonesia.
"Satu gunung satu buku. Ini kecintaan kita untuk bangsa," katanya.
Ekspedisi ini mendapatkan apresiasi dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yang mencatatkan rekor dunia. Ketua MURI Jaya Suprana mengatakan, sejauh ini belum ada yang berhasil menaklukan 28 gunung dalam satu waktu. Sehingga ekspedisi 28 gunung layak untuk diberi anugerah rekor dunia oleh MURI.
"Semoga kita bisa go Internasional, bahwa produk Indonesia dikenalkan di seluruh dunia. Dengan karakteristik iklim berbeda," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017