Antarajabar- Sejumlah warga mengkhawatirkan semburan lumpur dan air panas yang terjadi di lahan warga Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (23/10) menimbulkan bahaya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya.

"Semburan masih terjadi, warga di sini belum tenang dengan adanya semburan itu akan membahayakan masyarakat atau bagaimana," kata Mamur Maulana pemilik lahan semburan lumpur di Kampung Sindangrasa, Desa Cigunung, Kecamatan Parungponteng, Tasikmalaya, Kamis.

Ia menuturkan, semburan lumpur terjadi saat dilakukan pengeboran air bersih, Senin (23/10) siang, hingga saat ini masih terus terjadi semburan dengan intensitas tidak beraturan.

Bahkan, lanjut dia, semburan air panas itu telah memunculkan titik semburan baru dan mengeluarkan bau seperti belerang.

"Waktu awal semburan tidak ada bau belerang, sekarang ada bau belerang," katanya.

Ia berharap, pemerintah untuk segera melakukan tindakan terhadap luapan semburan air panas dan lumpur itu agar tidak menimbulkan kekhawatiran masyarakat.

Pemerintah, lanjut dia, ada upaya penanggulangan lalu menjelaskan kandungan semburan dari dalam tanah tersebut berbahaya bagi kehidupan masyarakat atau tidak.

"Warga di sini ingin ada kejelasan apakah kandungan semburan itu aman atau tidak," katanya.

Sebelumnya, semburan material lumpur terjadi saat pengeboran air bersih oleh perusahaan ZIS-UAP Jabar yang berkantor di Jalan Suci Bandung untuk kebutuhan air di daerah tersebut, Senin (23/10).

Rencana pengeboran akan dilakukan sedalam 100 meter, tetapi baru 50 meter sudah keluar lumpur dan air panas, hingga akhirnya aktivitas pengeboran terpaksa dihentikan.

Aparatur pemerintah setempat dan kepolisian telah melakukan pengamanan sekitar semburan, termasuk memasang garis polisi agar tidak didekati warga.

Pewarta:

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017