Antarajabar.com - Partai Gerindra Provinsi Jawa Barat mempersilakan PKS untuk bergabung dalam koalisi poros baru pada pilkada pemilihan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jabar tahun 2018.
"Kalau PKS mau bergabung Poros Baru, tentunya kami senang dengan catatan jangan paksakan skenario Demiz (Deddy Mizwar-Syaikhu), karena koalisi sudah ada kesepakatan," kata Ketua DPD Partai Gerindra Jabar, Mulyadi ketika dihubungi melalui telepon, Kamis.
Menurut dia, komitmen antara Partai Gerindra dan PKS terkait Pilgub Jawa Barat 2018 sangat dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu.
Beberapa waktu DPP PKS dan Partai Gerindra mengumumkan pasangan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu untuk diusung di Pilgub Jawa Barat 2018 namun duet pasangan tersebut sempat digoyang oleh suara dari tingkat daerah yang seolah kurang sepakat dengan pasangan ini.
Mulyadi menjelaskan selama ini DPD Partai Gerindra Jawa Barat sudah memberikan kesempatan kepada Deddy Mizwar untuk masuk sebagai kader.
Akan tetapi, lanjut dia, momentum tersebut diabaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat tersebut.
"Jadi konteksnya kita sudah memberi kesempatan, dirilis 16 Agustus (2017) Gerindra mengusung Deddy Mizwar dan PKS mengusung Pak (Ahmad) Syaikhu," kata dia.
"Kemudian salah satu syarat Deddy Mizwar jadi kader Gerinda, akan tetapi sampai saat ini belum terealisasi," lanjut Mulyadi.
Akan tetapi, kata Mulyadi, hal tersebut tidak berlaku untuk komitmen yang dibangun oleh Partai Gerindra dengan PKS terkait pelaksanan Pilkada Serentak 2018 di 16 kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat.
"Kalau untuk tingkat Pilkada Serentak itu rasional dan cair karena sama kita tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri. Kalau kerja sama dengan PKS di tingkat kabupaten/kota sudah ada perjanjiannya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Kalau PKS mau bergabung Poros Baru, tentunya kami senang dengan catatan jangan paksakan skenario Demiz (Deddy Mizwar-Syaikhu), karena koalisi sudah ada kesepakatan," kata Ketua DPD Partai Gerindra Jabar, Mulyadi ketika dihubungi melalui telepon, Kamis.
Menurut dia, komitmen antara Partai Gerindra dan PKS terkait Pilgub Jawa Barat 2018 sangat dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu.
Beberapa waktu DPP PKS dan Partai Gerindra mengumumkan pasangan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu untuk diusung di Pilgub Jawa Barat 2018 namun duet pasangan tersebut sempat digoyang oleh suara dari tingkat daerah yang seolah kurang sepakat dengan pasangan ini.
Mulyadi menjelaskan selama ini DPD Partai Gerindra Jawa Barat sudah memberikan kesempatan kepada Deddy Mizwar untuk masuk sebagai kader.
Akan tetapi, lanjut dia, momentum tersebut diabaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat tersebut.
"Jadi konteksnya kita sudah memberi kesempatan, dirilis 16 Agustus (2017) Gerindra mengusung Deddy Mizwar dan PKS mengusung Pak (Ahmad) Syaikhu," kata dia.
"Kemudian salah satu syarat Deddy Mizwar jadi kader Gerinda, akan tetapi sampai saat ini belum terealisasi," lanjut Mulyadi.
Akan tetapi, kata Mulyadi, hal tersebut tidak berlaku untuk komitmen yang dibangun oleh Partai Gerindra dengan PKS terkait pelaksanan Pilkada Serentak 2018 di 16 kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat.
"Kalau untuk tingkat Pilkada Serentak itu rasional dan cair karena sama kita tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri. Kalau kerja sama dengan PKS di tingkat kabupaten/kota sudah ada perjanjiannya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017