Antarajabar.com - Forum Kerja Sama Ormas-ormas Islam (Formasi) Jawa Barat yang terdiri dari gabungam 12 ormas Islam menginginkan sosok Calon Gubernur Jawa Barat 2018 yang peduli terhadap umat dan agama Islam.

"Intinya, Formasi ingin sosok Cagub Jabar yang peduli terhadap umat dan agama bukan malah cagub yang melecehkan umat dan agama," kata Ketua Badan Pelaksana Formasi H M Rizal Fadhillah di Bandung, Senin.

Adapun ormas Islam yang tergabung dalam Formasi Jabar terdiri dari Muhammadiyah, Persatuan Islam, ICMI, Al Irsyad, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Persatuan Umat Islam, Persaudaraan Muslim Indonesia, Syarikat Islam, Gerakan Pemuda Islam Indonesia, Persatuan Tarbiyah Indonesia dan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia.

Formasi Jawa Barat, kata dia, mematok tujuh kriteria calon kepala/wakil kepala daerah yang akan melaju pada Pilkada Jawa Barat 2018 yang salah satunya menginginkan calon Gubernur Jabar ke depan adalah sosok orang yang peduli pada umat dan agama.

Ia mengatakan selain taat beribadah kepada Allah SWT Formasi Jabar meminta calon kepala daerah nanti mengintegrasikan kualifikasi ulama dan umaro, memiliki kualitas kepemimpinan yang baik dan mumpuni, mampu berinteraksi, berani, dan jujur.

"Kemudian dia juga harus sosok yang mandiri, tidak menjadi kepanjangan tangan dari kepentingan pengusaha atau pemodal atau penguasa politik yang dapat menyebabkan kepemimpinannya menjadi tersandera," kata dia.

Ia menuturkan Formasi Jabar juga menuntut calon kepala daerah nanti menjadi pejuang terdepan dalam menyikapi berbagai kemungkaran dan kemaksiatan yang merusak tatanan masyarakat dan pemerintahanan seperti korupsi dan kolusi, narkoba, paham sesat keagamaan, mafia hukum dan birokrasi, LGBT, suap menyuap, serta berbagai kemungkaran lainnya.

"Yang terakhir mampu bekerja sama dengan semua golongan, mensinergikan potensi masyarakat yang berbeda, serta membangun kultur gotong royong antar elemen masyarakat," tutur dia.

Menurut dia, upaya pengambilan sikap tersebut berharap bisa didengar oleh partai dan Formasi Jabar memiliki keinginan dan telah memiliki peranan dalam pilkada.

Formasi Jabar menilai Jawa Barat merupakan daerah penyangga ibu kota yang sangat strategis baik dari aspek ekonomi, budaya maupun politik dan dampak dari proses dan hasil politik ke tingkat nasional maupun regional cukup besar.

Konstelasi politik Jawa Barat senantiasa menjadi barometer kekuatan berbagai gumpalan politik, karenanya seluruh elemen sosial dan politik didorong untuk senantiasa meningkatkan partisipasi dan kontribusinya, terlebih-lebih ormas-ormas Islam.
"Pada tahun 2018 akan dilaksanakan pemilihan kepala daerah baik di tingkat provinsi maupun di beberapa kabupaten/kota secara serentak, proses mana mesti mendapat perhatian dari Ormas Islam karena masalah kepemimpinan tidak dapat dipisahkan dari substansi ajaran Islam dan kepentingan umat Islam itu sendiri," kata dia.

Menurut dia, pemilihan kepala daerah di berbagai provinsi khususnya Provinsi DKI Jakarta memberi pelajaran akan perlunya kewaspadaan, kepedulian, serta kiprah ormas-ormas Islam bagi suatu kemenangan politik.

"Ormas-ormas Islam meskipun bukan organisasi politik, akan tetapi merupakan bagian penting dari suatu proses politik, karenanya eksistensinya perlu ditunjukkan, dihargai, dan diperhitungkan oleh berbagai pihak. Silaturahim dan kerja sama antar Ormas Islam menjadi suatu keniscayaan," kata dia.

Forum Kerja sama Ormas-Ormas Islam (Formasi) Jawa Barat dibentuk untuk meningkatkan kepedulian dan peran organisasi kemasyarakatan Islam dalam proses politik Pilkada Jawa Barat agar pemilihan kepemimpinan kepala daerah/wakil kepala daerah di seluruh tingkat di Jawa Barat dapat berlangsung tertib, demokratis, aspiratif, bermoral, dan bermartabat.

Pewarta:

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017