Antarajabar.com - Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak (BPT Sapi Perah dan HMT) Cikole, Lembang, Bandung menjadi rujukan usaha peternakan sapi perah tingkat nasional tentang tehnik  budidaya ternak, penyiap pakan, dan pengolahan susu.

"Balai ini menjadi tempat mahasiwa, peneliti dan peternak untuk mendapat contoh usaha peternakan yang baik sehingga menghasilkan produksi susu segar yang optimal," kata Kasi Pelayanan Teknis BPT Sapi Perah dan HMT Cikole Amirudin di Lembang, Bandung, Jumat.

Ia menjelaskan setiap tahun sekitar 50 sampai 100 orang mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi seperti Unpad, IPB, UGM, Undip melaksanakan praktek kerja lapangan antara 10 sampai 60 hari untuk mendapatkan manajemen pengelolaan sapi perah.

Selain mahasiswa, sejumlah pegawai dinas peternakan dari berbagai daerah juga melakukan pelatihan di balai yang mendapat bantuan peralatan dari Japan Internatinal Cooperation Agency (JICA).

"Sejumlah penelitian baru terkait sapi perah baik dilakukan di sini maupun ditempat lain, dihimpun dan ditularkan kepada siapapun yang melakukan studi di tempat ini," katanya.

Untuk memotivasi generasi muda mengenal usaha sapi perah, setiap tahun tidak kurang dari 3.000 siswa dari sekolah dasar dan menengah melakukan kunjungan singkat ke balai yang merupakan unit pelayanan teknis dibawah pembinaan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat.

Beberapa hijauan pakan ternak hasil inovasi terbaru juga diperkenalkan kepada mahasiwa dan peternak seperti tanaman indigofera yang menjadi hijauan dengan protein tinggi dan mulato, rumput khusus untuk pedet atau anak sapi.

Saat ini BPSP-HPT Cikole mengelola 320 ekor sapi termasuk 70 ekor di Sub Balai di Subang. Rata-rata poduksi susu di balai ini mencapai 18 sampai 19 liter per hari dengan puncak produksi sapi perah sampai 30 liter per hari.

"Kami juga mengembangkan model pemeliharaan sapi perah di ladang penggembalaan di Subang. Jadi sapi tidak dikandangkan seperti yang dilakukan peternak di Australia dan Selandia Baru," katanya.

Ia menjelaskan, pihaknya juga melakukan pembinaan di lapangan untuk sembilan kelompok tani tersebar di enam kabupaten di Jawa Barat.

"Kalau anggaran mencukupi kami juga ingin membina peternak sapi perah di sebelas kabupaten di Jawa Barat," katanya.

BPT Sapi Perah dan HMT Cikole Lembang berdiri sejak tahun 1952 dengan nama Taman Ternak yang diprakasai oleh drh. Soedjono Koesoemohardjo (Kepala Jawatan Kehewanan Priangan Barat). Saat ini BPT Sapi Perah dan HMT Cikole Lembang menjadi Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) berada di bawah tanggung jawab Dinas Peternakan Jawa Barat.

Luas lahan UPTD BPT Sapi Perah dan HMT Cikole Lembang yang dimiliki sekarang seluas 57,8 hektar yang dibagi menjadi 2 lokasi yaitu di Cikole seluas 9,8 Ha dan di Sub Unit Pelayanan Subang seluas 48 Ha (Kecamatan Jalancagak dan Kecamatan Sagala Herang).

Pewarta: Budi Santoso

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017