Antarajabar.com - DPD Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Jawa Barat (Jabar) menarik dukungan pasangan petahana Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2018 karena berdasarkan pertimbangan tidak akan menang dalam Pilkada.
"Makanya kami memilih mencabut kembali dukungan tersebut, pengusungan pasangan ini kami nyatakan cair kembali," kata Ketua DPD Gerindra Jabar, Mulyadi kepada wartawan di Bandung, Selasa.
Ia menuturkan, penarikan dukungan itu berawal dari ungkapan Ahmad Syaikhu yang dinilai tidak meyakinkan partai pengusungnya untuk memenangkan Pilgub Jabar 2018.
"Beliau (Ahmad Syaikhu) menyatakan belum terkenal di Jawa Barat, itu sebuah sinyalemen bahwa yang kami usung ini tidak yakin menang," katanya.
Ia menyampaikan, Partai Gerindra dan PKS sudah secara resmi mengusung pasangan Deddy-Ahmad pada 16 Agustus 2017, tetapi putusan itu tidak ditindaklanjuti untuk melakukan proses administrasi di DPD Partai Gerindra Jabar.
Selama sebulan ini, lanjut dia, pasangan tersebut tidak menindak lanjuti pengusungan partai, seperti tidak memenuhi persyaratan untuk mendapatkan kartu tanda anggota.
"Selama sebulan ini vakum saja, komunikasi memang ada, tapi tidak ada `follow up` yang maksimal, padahal ini sangat penting untuk proses `pemenangan," katanya.
Mulayadi menyampaikan, seharusnya Deddy Mizwar petahana yang maju menjadi calon Gubernur Jabar dapat segera memenuhi peryaratan partai dengan membuat kartu tanda anggota, kemudian melakukan fakta integritas.
"Seharusnya Deddy Mizwar sendiri memenuhi persyaratan administrasi untuk mendapat KTA, kemudian menandatangani fakta integritas, semua ini belum dilakukan, padahal kita harus terus maju," katanya.
Usai menarik dukungan itu, Mulyadi menyatakan akan segera mencari calon gubernur dan wakil gubernur lain yang bersedia dan serius untuk diusung.
Terutama, lanjut dia, mencari pengganti Ahmad Syaikhu yang sebelumnya menyatakan diri tidak percaya memenangkan Pilgub Jabar 2018.
"Komunikasi dan koalisi dengan PKS tetap jalan, tapi kemungkinan untuk mengusung kembali Ahmad Syaikhu sangat kecil," katanya.
Ia mengungkapkan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto telah menyerahkan ke Ketua DPD Gerindra Jabar untuk memenangkan Pilgub Jabar sebagai persiapan untuk memenangkan Pilpres 2019.
"Ketua Umum mengarahkan saya harus memenangkan Pilgub Jabar sebagai jembatan pemenangan Pilpres 2019," katanya.
Ia menambahkan, rencananya Gerindra akan melakukan komunikasi politik secara intens dengan Partai Demokrat, PAN dan PPP dalam persiapan Pilkada Jabar.
"Dalam kondisi yang kembali cair ini, kami terus mendalami kemungkinan koalisi dengan partai-partai lainnya dan mengusung nama lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Makanya kami memilih mencabut kembali dukungan tersebut, pengusungan pasangan ini kami nyatakan cair kembali," kata Ketua DPD Gerindra Jabar, Mulyadi kepada wartawan di Bandung, Selasa.
Ia menuturkan, penarikan dukungan itu berawal dari ungkapan Ahmad Syaikhu yang dinilai tidak meyakinkan partai pengusungnya untuk memenangkan Pilgub Jabar 2018.
"Beliau (Ahmad Syaikhu) menyatakan belum terkenal di Jawa Barat, itu sebuah sinyalemen bahwa yang kami usung ini tidak yakin menang," katanya.
Ia menyampaikan, Partai Gerindra dan PKS sudah secara resmi mengusung pasangan Deddy-Ahmad pada 16 Agustus 2017, tetapi putusan itu tidak ditindaklanjuti untuk melakukan proses administrasi di DPD Partai Gerindra Jabar.
Selama sebulan ini, lanjut dia, pasangan tersebut tidak menindak lanjuti pengusungan partai, seperti tidak memenuhi persyaratan untuk mendapatkan kartu tanda anggota.
"Selama sebulan ini vakum saja, komunikasi memang ada, tapi tidak ada `follow up` yang maksimal, padahal ini sangat penting untuk proses `pemenangan," katanya.
Mulayadi menyampaikan, seharusnya Deddy Mizwar petahana yang maju menjadi calon Gubernur Jabar dapat segera memenuhi peryaratan partai dengan membuat kartu tanda anggota, kemudian melakukan fakta integritas.
"Seharusnya Deddy Mizwar sendiri memenuhi persyaratan administrasi untuk mendapat KTA, kemudian menandatangani fakta integritas, semua ini belum dilakukan, padahal kita harus terus maju," katanya.
Usai menarik dukungan itu, Mulyadi menyatakan akan segera mencari calon gubernur dan wakil gubernur lain yang bersedia dan serius untuk diusung.
Terutama, lanjut dia, mencari pengganti Ahmad Syaikhu yang sebelumnya menyatakan diri tidak percaya memenangkan Pilgub Jabar 2018.
"Komunikasi dan koalisi dengan PKS tetap jalan, tapi kemungkinan untuk mengusung kembali Ahmad Syaikhu sangat kecil," katanya.
Ia mengungkapkan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto telah menyerahkan ke Ketua DPD Gerindra Jabar untuk memenangkan Pilgub Jabar sebagai persiapan untuk memenangkan Pilpres 2019.
"Ketua Umum mengarahkan saya harus memenangkan Pilgub Jabar sebagai jembatan pemenangan Pilpres 2019," katanya.
Ia menambahkan, rencananya Gerindra akan melakukan komunikasi politik secara intens dengan Partai Demokrat, PAN dan PPP dalam persiapan Pilkada Jabar.
"Dalam kondisi yang kembali cair ini, kami terus mendalami kemungkinan koalisi dengan partai-partai lainnya dan mengusung nama lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017