Antarajabar.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher optimistis Indonesia bisa menjadi negara super power pangan dunia dengan dimilikinya lulusan-lulusan terbaik Institut Pertanian Bogor (IPB).

"Saya berharap agar lulusan IPB menjadi orang-orang hebat dalam urusan pangan. Kalau Amerika Serikat menyatakan diri sebagai negara super power dalam kekuatan bersenjata. Mari kita hadirkan Indonesia ke depan dengan kekuatan IPB dan kekuatan anak bangsa yang lain Indonesia menjadi super power pangan," kata Ahmad Heryawan dalam siaran persnya, Senin.

Optimistis Aher tersebut disampaikan saat dirinya menghadiri Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB) 54 Institut Pertanian Bogor (IPB) Tahun 2017.

Di hadapan 3.975 mahasiswa baru IPB Tahun Akademik 2017-2018, Aher memberikan dorongan dan motivasi agar mahasiswa IPB menjadi motor penggerak dan penentu kebijakan pangan Indonesia.

Menurut dia, pangan adalah hal superesensial di dunia. Tanpa pangan tidak akan ada kehidupan di bumi ini.

"Pangan itu superesensial. Manusia tidak akan pernah mungkin hidup tanpa pangan. Ada tiga krisis yang dikhawatirkan dunia, krisis air, pangan, dan energi," kata dia.

"Krisis energi tidak langsung terkait dengan nyawa manusia. Tapi krisis air dan krisis pangan lansung menyangkut nyawa manusia," lanjut dia.

Ia juga mengajak untuk menjaga pangan dengan melestarikan lingkungan alam. Karena seluruh pasokan kebutuhan hidup di bumi berasal dari alam dan mendorong agar IPB mempunyai peran dan tanggung jawab dalam menentukan ketersediaan pangan tersebut.

"Bung Karno pernah mengatakan pada saat peresmian IPB Tahun 1963, bahwa soal pangan dan pertanian adalah soal hidup dan matinya bangsa Indonesia. Jadi, dengan demikian IPB berarti bertanggung jawab ke depan untuk urusan hidup mati bangsa Indonesia," kata dia.

Ia juga menyinggung soal kebijakan impor terhadap beberapa komoditas pangan yang dilakukan Indonesia.

Menurut Aher, hal tersebut terjadi karena kurangnya keberpihakan dan fokus terhadap petani dan produk pangan dalam negeri.

Oleh karena itu, Aher ingin agar IPB memiliki peran nyata dalam menentukan kebijakan pangan nasional.

"Pangan kita masih kurang, beras mudah-mudahan sudah tidak impor. Tapi pangan-pangan yang lain ternyata masih banyak yang impor," kata dia.

"Ini urusannya urusan keberpihakan, urusannnya urusan fokus. Oleh karena itulah, disamping IPB harus menyiapkan SDM untuk ketahanan pangan, pada saat yang bersamaan IPB harus menghadirkan konsep-konsep bernegara yang mempengaruhi kebijakan bernegara tentang pangan, pengaruhnya berasal dari Institut Pertanian Bogor," ujar dia. 

Pewarta:

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017