Antarajabar.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan pelatihan penerapan industri tahu tempe untuk 20 perajin di Cianjur, Jawa Barat, dengan harapan mereka mampu meningkatkan produksi.
        
Vice Presiden CSR KAI Nathan Siahaan di Cianjur, Jumat, mengatakan pelatihan yang digelar di Gedung Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Cianjur itu, merupakan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) yang merupakan salah satu program PT KAI sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
        
"Harapkan kami dengan terlaksananya pelatihan ini dapat memajukan ekonomi warga khususnya pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) seperti halnya pelaku usaha tempe tahu yang mendapat pelatihan," katanya.
        
Dalam membamtu UMKM, pihaknya merangkul PT Permodalan Nasional Madani (Persero) sebagai fasilitator atas terlaksananya program tersebut. Salah satu sentra UMK yang menjadi mitra binaan PT KAI pada 2017 yakni klaster tahu tempe di cianjur.
        
"Dengan diberikannya pembiayaan dan pelatihan terhadap pelaku usaha tempe tahu di Cianjur, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan usaha mitra binaan. Terlebih dalam menghadapi kondisi persaingan yang semakin ketat," katanya.
        
Ketua Kopti Cianjur Hugo Siswaya mengatakan kegiatan pengembangan kapasitas klaster tahu tempe itu, merupakan salah satu kegiatan bersama PT KAI, diikuti 20 mitra binaan perajin tahu tempe.
        
"Ada beberapa hal yang ingin dicapai pada kegiatan ini, seperti perajin tahu dan tempe dapat melaksanakan kegiatan produksi untuk lebih baik, sehingga omzetnya meningkat dan secara otomatis ada pertumbuhan di dalam usaha," katanya.
        
Dia menjelaskan perajin tahu tempe yang tergabung sebagai anggota Kopti ada 211 orang di Cianjur, namun hanya puluhan yang terpilih untuk mendapat pelatihan.
        
"Secara bertahap kita akan lakukan proses seleksi, nanti perajin lainnya akan kita fasilitasi untuk mengikuti pelatihan," katanya.

    

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017