Antarajabar.com - Berbagai kalangan di Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, berharap Jalur Puncak II segera dibangun agar roda perekonomian dan angka kunjungan wisata ke wilayah utara Cianjur, kembali mengeliat.
Kordinator komunitas #Cipanasbisa Rudi Lazuardi kepada wartawan, Jumat mengatakan sejak beberapa tahun terakhir roda perekonomian dan kunjungan ke kawasan utara tepatnya Kecamatan Cipanas, Pacet dan Sukaresmi, merosot tajam terlebih saat dibukannya Tol Cipularang.
Hal tersebut diperparah dengan sistem satu arah yang diberlakukan di Jalur utama Bogor-Cianjur, hampir setiap hari atau saat libur panjang dan akhir pekan karena padatanya arus kendaraan dari kedua arah.
"Sejak beberapa tahun terakhir, banyak usaha yang gulung tikar di wilayah utara, mulai dari rumah makan sampai penginapan karena sepinya pegunjung. Pendatang atau wisatawan malas untuk datang karena harus terjebak berjam-jam untuk sampai ke Cipanas," katanya.
Sehingga pihaknya berharap campur tangan pemerintah pusat untuk segera dibangunnya Jalur Puncak II sebagai solusi kemacetan di jalur utama Puncak, agar roda perekonomian dan kunjungan wisata ke wilayah utara Cianjur, kembali meningkat.
Terlebih saat ini, di Jalur Puncak II dapat dikembangkan sejumlah destinasi wisata mulai dari situs bersejarah, air terjun dan wisata alam perbukitan dan pertanian layaknya wilayah lain di Indonesia.
"Tidak hanya infrastruktur kalau dibangun, kami dari komunitas #Cipanasbisa, tengah melakukan pembinaan dan pengembangan perekonomian warga sekitar agar beberapa wilayah bisa dijadikan destinasi wisata sebelum Jalur Puncak II dibuka," katanya.
Dia menuturkan, di jalur tersebut wisatawan atau penguna jalan nantinya dapat menikmati keindahan alam berhawa pegunungan yang dilengkapi dengan wana wisata kebun sayur petik sendiri dan situs sejarah Kuta Tanggeuhan Kemuning Wangi serta air terjun.
"Sebelum menginap atau menghabiskan waktu di tempat wisata lain di Cipanas seperti Taman Bunga Nusantara, Kebun Raya Cibodas dan tempat wisata di daerah lain di Cianjur. Sehingga kami berharap pemerintah pusat mengabulkan dibangunnya Jalur Puncak II," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
Kordinator komunitas #Cipanasbisa Rudi Lazuardi kepada wartawan, Jumat mengatakan sejak beberapa tahun terakhir roda perekonomian dan kunjungan ke kawasan utara tepatnya Kecamatan Cipanas, Pacet dan Sukaresmi, merosot tajam terlebih saat dibukannya Tol Cipularang.
Hal tersebut diperparah dengan sistem satu arah yang diberlakukan di Jalur utama Bogor-Cianjur, hampir setiap hari atau saat libur panjang dan akhir pekan karena padatanya arus kendaraan dari kedua arah.
"Sejak beberapa tahun terakhir, banyak usaha yang gulung tikar di wilayah utara, mulai dari rumah makan sampai penginapan karena sepinya pegunjung. Pendatang atau wisatawan malas untuk datang karena harus terjebak berjam-jam untuk sampai ke Cipanas," katanya.
Sehingga pihaknya berharap campur tangan pemerintah pusat untuk segera dibangunnya Jalur Puncak II sebagai solusi kemacetan di jalur utama Puncak, agar roda perekonomian dan kunjungan wisata ke wilayah utara Cianjur, kembali meningkat.
Terlebih saat ini, di Jalur Puncak II dapat dikembangkan sejumlah destinasi wisata mulai dari situs bersejarah, air terjun dan wisata alam perbukitan dan pertanian layaknya wilayah lain di Indonesia.
"Tidak hanya infrastruktur kalau dibangun, kami dari komunitas #Cipanasbisa, tengah melakukan pembinaan dan pengembangan perekonomian warga sekitar agar beberapa wilayah bisa dijadikan destinasi wisata sebelum Jalur Puncak II dibuka," katanya.
Dia menuturkan, di jalur tersebut wisatawan atau penguna jalan nantinya dapat menikmati keindahan alam berhawa pegunungan yang dilengkapi dengan wana wisata kebun sayur petik sendiri dan situs sejarah Kuta Tanggeuhan Kemuning Wangi serta air terjun.
"Sebelum menginap atau menghabiskan waktu di tempat wisata lain di Cipanas seperti Taman Bunga Nusantara, Kebun Raya Cibodas dan tempat wisata di daerah lain di Cianjur. Sehingga kami berharap pemerintah pusat mengabulkan dibangunnya Jalur Puncak II," katanya.
Editor : Ajat Sudrajat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017