Antarajabar.com - Pemerintah Kota Bandung mengupayakan untuk menjadi kota yang pro terhadap veteran dengan mencanangkan sejumlah program sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang telah berjuang dalam kemerdekaan Republik Indonesia.
        
"Para veteran diurus oleh bidang khusus lansia. Ini menunjukkan komitmen kami dalam rangka menghargai sejarah, menghargai perjuangan mereka lewat aksi nyata bukan ucapan belaka," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Bandung, Dedi Sopandi di Bandung, Jumat.
        
Dedi mengatakan, salah satu kebijakan untuk para veteran ini dengan memasukannya ke dalam bidang khusus di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat.
        
Menurut dia, kebijakan itu sama sekali berbeda dengan daerah lainnya yang menempatkan urusan lansia di bidang rehabilitasi sosial. Artinya, urusan lansia termasuk di dalamnya veteran tidak terpisah dari urusan pra keluarga sejahtera maupun penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
        
"Itu yang salah. Para veteran seringkali tersinggung dengan kebijakan pengurusan yang tidak terpisah dari urusan Pra KS dan PMKS,¿ kata dia.
        
Dikatakan Dedi, di negara-negara maju hak-hak pejuang, maupun lansia sangat diprioritaskan. Berbagai program dibuat untuk memberikan pelayanan kepada mereka seperti penyediaan akses transportasi bus gratis.
        
"Di kita belum sampai ada bus gratis bagi veteran. Kami ada upaya menuju ke sana. Namun butuh waktu, regulasi, dan pembiayaan," kata dia.
    
Selain itu, dalam rangka memperingati Hari Veteran Nasional tahun 2017 nanti. Pemkot juga akan menggelar serangkaian kegiatan seperti bazar murah, sosialisasi jiwa, semangat nilai-nilai 45, lomba foto, saresehan, dan ziarah ke taman makam pahlawan.
          
"Minggu tanggal 20 nanti kami juga akan menggelar festival dari Car Free Day Dago. Di dalamnya ada parade kendaraan zaman dulu, ada Paskibra, kelompok sepeda onthel dan lainnya. Parade dilepas oleh Pak Wali Kota yang rencananya akan naik jeep tahun 1950-an," kata dia.
         
Di tempat lain yakni di Balaikota Bandung juga akan digelar teatrikal tentang K.H. Muhyidin yang memimpin pasukan untuk memukul mundur pasukan NICA dari daerah Bandung Utara. Kyai yang dikenal dengan nama Mama Pagelaran ini merupakan kakek Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.
        
"Ada juga seremonial yang di dalamnya ada pidato Bung Karno untuk veteran yang disampaikan oleh Pak Wali Kota. Sorenya ada teatrikal peristiwa penurunan bendera Belanda di gedung Dennis (sekarang kantor Bank BJB)," kata dia.
    

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017