Antarajabar.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat menyampaikan, sejumlah masyarakat di Kabupaten Indramayu dan Bekasi sempat menolak program imunisasi Measles Rubella (MR) akibat isu salah yang berkembang di daerah itu.

"Di wilayah Jawa Barat yakni di Kabupaten Bekasi dan Indramayu ada sejumlah orang tua yang menolak imunisasi ini," kata Kepala Dinkes Jawa Barat Dodo Suhendar di sela-sela pelaksanaan imunisasi MR di Komplek SD Negeri Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Kamis.

Ia menjelaskan, alasan orang tua menolak program imunisasi tersebut karena menerima informasi tentang bahan baku yang digunakan berasal dari  babi.

Namun informasi salah itu, kata dia, langsung dibantah oleh pemerintah kemudian dijelaskan kembali, hingga akhirnya masyarakat di daerah tersebut bersedia memberi imunisasi MR kepada anaknya.

"Laporan terbaru mereka siap diimunisasi. Insya Allah dalam waktu dekat akan mengikuti, hanya jadwalnya berubah," katanya.

Ia menyampaikan, target imunisasi MR di Jabar sebanyak 12 juta orang di 26 kota/kabupaten melalui berbagai kegiatan, salah satunya diselenggarakan di sekolah.

"Di Jawa Barat  jumlahnya paling banyak bila dibandingkan dengan provinsi lain, " katanya.

Terkait pelaksanaan imunisasi di Garut, Dodo mengapresiasinya karena tidak ada penolakan.

Menurut dia, program tersebut berjalan baik di Garut karena adanya peran dari pemerintah daerah, seperti kepala daerahnya yakni Wakil Bupati Garut Helmi Budiman yang terjun  ke lapangan.

"Kalau untuk Garut terima kasih semua mendukung, Pak Wabup dokter ikut turun kampanye," katanya.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017