Antarajabar.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan Bandung Planning Gallery (BPG) yang baru saja diresmikan merupakan salah satu upayanya dalam mewujudkan transparansi pembangunan kota.

"Planning Gallery ini adalah semangat dari keterbukaan pemerintah, mentransparansikan pembangunan kota," ujar pria yang akrab disapa Emil ini saat meresmikan BPG di Jalan Aceh, Kota Bandung, Selasa.

Dalam peresmian tersebut dihadiri Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto, Direktur British Council Paul Smith, Bupati terpilih Sorong Johny Kamuru dan Wali Kota Parepare Taufan Pawe.

Menurutnya, ada tiga konsep yang tersedia di BPG mengenai pembangunan tata kota yakni zona pembangunan terdahulu, zona pembangunan saat ini, serta zona pembangunan masa yang akan datang.

Kata dia, seluruh proyek pembangunan yang sedang dan akan dijalankan dapat dilihat di PNG. Bahkan, masyarakat bisa ikut memberi masukan terkait konsep pembangunan tersebut.

"Ada transparansi pembangunan di mana proyek-proyek ditampilkan. Sehingga warga bisa mengomentari secara digital atau manual perkembangan kotanya, apa saja proyek-proyek yang ada di BUMD bagi masyarakat," kata dia.

Masyarakat juga diberikan ruang untuk memberikan masukan jika pembangunan yang dilakukan pemerintah maupun swasta, berimplikasi terhadap lingkungan sekitar rumahnya.

Nantinya, seluruh masukan tersebut akan masuk dalam sidang perizinan pemohon. Dengan begitu, akan menjadi salah satu syarat apakah akan keluar surat izin mendirikan bangunan (IMB) atau tidak.

"Harus paham tidak hanya dari kacamata pemeriksa tetapi dari kacamata sosial. Selama ini instrumen (masukan dari masyarakat) itu kan nggak ada," kata dia.

Selain transparansi pembangunan, BPG ini juga sebagai labolatorium bagi para pelajar khususnya tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama (SMP), guna memahami kota secara mendalam.

"Jangan hanya tahu dari apa yang mereka lihat diperjalanan tapi juga harus tahu secara komprehensif bahwa Bandung itu sangat kompleks," kata dia.

BPG ini difasilitasi, teknologi "Augmented Reality" yang bisa membuat pengunjung melihat perencanaan sistem transportasi Bandung, sejarah Bandung "Baheula", dan merasakan sensasi berada di kota cerdas.

Selain itu, dilengkapi pula dengan purwarupa smart city, virtual reality Bandung teknopolis, area temporer dan dinamis, serta juga ada pojok konsultasi mengenai tata ruang dan desain pembangunan terkait dengan perencanaan pembangunan.

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017