Antarajabar.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjenguk korban penusukan, Rico Adrian (22), yang dilakukan oleh oknum bobotoh saat laga antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta, Sabtu (22/7).
"Luka-lukanya cukup parah, dari kepala sampai kaki. Saya prihatin dan kesal karena ini pelampiasan emosi yang tidak pada tempatnya dan berlebihan," kata Ridwan Kamil saat menjenguk korban di Rumah Sakit Santo Yusuf, Senin.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku sering mengingatkan bahwa sepak bola merupakan alat pemersatu bangsa, serta mengajarkan mengenai nilai-nilai sportivitas bukan alat pemecah belah dan saling menyulut emosi.
"Pelampiasan dan bully yang selama ini terjadi menjadi pelajaran bahwa fanatisme yang berlebihan dapat mengakibatkan emosi kebablasan hingga akhirnya kena teman sendiri" kata dia.
Ia berharap pelaku penusukan dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya serta meminta maaf kepada korban yang saat ini masih dirawat.
"Kepada anda yg melakukan dan siapapun minta pertanggungjawaban moril untuk minta maaf dan jangan pernah mengulangi lagi baik kepada suporter dan yang lain karena melanggar kemanusiaan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Luka-lukanya cukup parah, dari kepala sampai kaki. Saya prihatin dan kesal karena ini pelampiasan emosi yang tidak pada tempatnya dan berlebihan," kata Ridwan Kamil saat menjenguk korban di Rumah Sakit Santo Yusuf, Senin.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku sering mengingatkan bahwa sepak bola merupakan alat pemersatu bangsa, serta mengajarkan mengenai nilai-nilai sportivitas bukan alat pemecah belah dan saling menyulut emosi.
"Pelampiasan dan bully yang selama ini terjadi menjadi pelajaran bahwa fanatisme yang berlebihan dapat mengakibatkan emosi kebablasan hingga akhirnya kena teman sendiri" kata dia.
Ia berharap pelaku penusukan dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya serta meminta maaf kepada korban yang saat ini masih dirawat.
"Kepada anda yg melakukan dan siapapun minta pertanggungjawaban moril untuk minta maaf dan jangan pernah mengulangi lagi baik kepada suporter dan yang lain karena melanggar kemanusiaan," kata dia.
Editor : Sapto HP
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017