Antarajabar.com - Sudah tiga bulan lamanya  tengkulak yang berada di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sulit mendapatkan garam dari para petani, karena kebanyakan petani gagal panen.

"Untuk mendapatkan garam sekarang sangat sulit, kita harus berebut dengan yang lain, agar bisa membawa pulang garam," kata  tengkulak garam, Karsudi di Cirebon, Jumat.

Dia menuturkan  kelangkaan garam ini sudah sejak tiga bulan yang lalu karena banyaknya petani yang gagal panen.

Kesulitan mendapatkan garam membuat ia  menerima garam dengan kualitas yang sangat rendah. Kualitas rendah biasanya berwarna kecoklatan atau kehitaman.

"Garam seperti ini, biasanya cara memanennya tidak dengan dicuci atau tidak dalam kondisi berair dan terkadang saya dicurangi para petani yang mengaku garam kualitasnya bagus, namun setelah dibuka ternyata jelek," tuturnya.

Sementara itu tengkulak lain, Maman menuturkan sekarang sangat sulit mendapatkan garam, yang dulu biasanya para petani bisa memproduksi 1 ton per hari sekarang 1 kwintal sudah sulit.

"Kata para petani cuacanya lagi sulit diduga," katanya.

Dia mengaku membeli garam dari petani dengan harga Rp2.800 per kilogramnya. Sedangkan ia kembali menjual kembali di pasaran dengan harga sekitar Rp4.000 per kilogram untuk garam kwalitas super.

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017