Antarajabar.com - Warga di wilayah Cianjur selatan, Jawa Barat, menagih janji Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar, untuk memperbaiki inftasruktur di wilayah tersebut yang kondisinya rusak berat layaknya kubangan di tengah sawah.

Astra anggota Paguyuban Paduli Cianjur (PPC) di Cianjur, Senin, mengatakan, meskipun Pemkab telah melakukan sejumlah perbaikan, namun terkesan tebang pilih dan bukan jalan penghubung antar kecamatan atau desa.

Rusaknya jalan di sebagian besar wilayah selatan, ungkap dia, sudah terjadi sejak belasan tahun dan selalu mendapat janji politik dari calon yang akhirnya terpilih menjadi bupati. Namun hingga saat ini jalan penghubung antar kecamatan dan desa tidak kunjung mendapat perbaikan.

Akibatnya roda perekonomian warga di wilayah tersebut, tidak berjalan karena sulitnya mendapat sarana transportasi untuk menjual hasil buminya ke kota. Sekalipun ada, harga yang ditanggung cukup tinggi karena pemilik jasa mematok harga tinggi.

"Lihat saja Jalan utama penghubung antar kecamatan di Campaka Mulya, Pasir Kuda, Cijati, Takokak, Tanggeung, Pagelaran, Cibinong, Naringgul dan Agrabinta, sampai detik ini tidak beraspal, kalau hujan turun layaknya kubangan ketika musim panas layaknya padang pasir berdebu tebal," katanya.

Selama ini, bentuk protes warga selatan, tutur dia, hanya bisa dilakukan melalui media sosial untuk mengugah pemerintah daerah khususnya Bupati Cianjur, untuk mengambulkan mimpi warga selatan mendapatkan jalan yang layak seperyi janjinya ketika Pilkada.

"Sebagai pengelola group di media sosial, hampir setiap hari kami mendapat postingan tentang buruknya infrastruktur jalan di wilayah selatan yang jumlahnya puluhan setiap hari," katanya.

Hal yang sama dikeluhkan tokoh pemuda Cianjur selatan, Zaenal M, sejak lima belas tahun yang lalu warga selatan menangih janji dari bupati lama Tjetjep Muchtar Soleh dan saat ini diganti bupati baru Irvan Rivano Muchtar yang merupakan anak kandung bupati lama, namun belum juga terbukti.

"Banyak jalan yang sudah dibangun tapi kami rasa tidak tepat sasaran karena bukan jalan utama dan prioritas sebagai wilayah penghasil PAD. Sedangkan jalur utama di selatan yang merupakan milik kabupaten hingga saat ini, belum mendapat perhatian, meskipun saat kampanye dijanjikan akan diperbaiki," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017