Antarajabar.com - Pengusaha muda kopi luwak mengembangkan destinasi wisata baru edukasi kopi luwak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk memberikan pengetahuan tentang proses dan kenikmatan kopi luwak khas Garut.
"Kami telah membangun konsep wisata edukasi kopi dan luwak, terinspirasi di Cikole Lembang (Kabupaten Bandung Barat), agar Garut memiliki destinasi wisata baru," kata Andri Hermawan, pengusaha Kopi Luwak Garut dari Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Minggu.
Ia menuturkan, kopi luwak dari Garut menjadi produk unggulan daerah Garut yang sudah banyak dikenal dan dinikmati di berbagai daerah.
Potensi ekonomi dan wisata dari sektor kopi itu, kata dia, perlu terus dikembangkan dan dikenalkan kepada masyarakat tentang proses pembuatannya.
"Saya ingin masyarakat bisa berwisata ke sini, nanti ke depannya saya mau mendirikan taman luwak, dan beberapa puluh pohon kopi dengan beberapa jenis," katanya.
Ia menyampaikan, sementara yang sedang tahap menuju edukasi wisata kopi luwak dengan membangun kedai kopi luwak di Jalan Raya Tasikmalaya-Garut kawasan Cilawu.
Kedai yang baru dibangun tiga bulan itu, kata dia, berdekatan dengan kandang luwak tempat proses pembuatan kopi luwak hingga disajikan langsung kepada penikmat kopi.
"Sejak dikembangkannya tempat ini, banyak yang lewat tidak sengaja, dan mereka senang bisa menikmati kopi luwak langsung di sini," katanya.
Ia menambahkan, rencana konsep wisata edukasi itu tidak hanya sekadar menikmati kopi, tetapi pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan luwak yang sudah jinak.
"Nanti akan ada luwak jinak yang diliarkan, jadi pengunjung bisa berinteraksi," kata Andri.
Kopi luwak Garut yang diproduksi Andri siap dipasarkan setiap bulannya 1.500 dus atau sebanyak 80 sampai 100 kilogram ke berbagai daerah di Pulau Jawa, Palembang dan Bali.
Bahkan, kopi asli dari Garut itu diminati orang asing dari beberapa negara Asia dengan harga jual mulai dari Rp75 ribu per bungkus untuk lima cangkir.
Sementara masyarakat yang ingin menikmati kopi luwak langsung di kedai milik Andri cukup membayar Rp25 ribu per gelas dengan tambahan menu makanan khas Sunda seperti goreng singkong.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Kami telah membangun konsep wisata edukasi kopi dan luwak, terinspirasi di Cikole Lembang (Kabupaten Bandung Barat), agar Garut memiliki destinasi wisata baru," kata Andri Hermawan, pengusaha Kopi Luwak Garut dari Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Minggu.
Ia menuturkan, kopi luwak dari Garut menjadi produk unggulan daerah Garut yang sudah banyak dikenal dan dinikmati di berbagai daerah.
Potensi ekonomi dan wisata dari sektor kopi itu, kata dia, perlu terus dikembangkan dan dikenalkan kepada masyarakat tentang proses pembuatannya.
"Saya ingin masyarakat bisa berwisata ke sini, nanti ke depannya saya mau mendirikan taman luwak, dan beberapa puluh pohon kopi dengan beberapa jenis," katanya.
Ia menyampaikan, sementara yang sedang tahap menuju edukasi wisata kopi luwak dengan membangun kedai kopi luwak di Jalan Raya Tasikmalaya-Garut kawasan Cilawu.
Kedai yang baru dibangun tiga bulan itu, kata dia, berdekatan dengan kandang luwak tempat proses pembuatan kopi luwak hingga disajikan langsung kepada penikmat kopi.
"Sejak dikembangkannya tempat ini, banyak yang lewat tidak sengaja, dan mereka senang bisa menikmati kopi luwak langsung di sini," katanya.
Ia menambahkan, rencana konsep wisata edukasi itu tidak hanya sekadar menikmati kopi, tetapi pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan luwak yang sudah jinak.
"Nanti akan ada luwak jinak yang diliarkan, jadi pengunjung bisa berinteraksi," kata Andri.
Kopi luwak Garut yang diproduksi Andri siap dipasarkan setiap bulannya 1.500 dus atau sebanyak 80 sampai 100 kilogram ke berbagai daerah di Pulau Jawa, Palembang dan Bali.
Bahkan, kopi asli dari Garut itu diminati orang asing dari beberapa negara Asia dengan harga jual mulai dari Rp75 ribu per bungkus untuk lima cangkir.
Sementara masyarakat yang ingin menikmati kopi luwak langsung di kedai milik Andri cukup membayar Rp25 ribu per gelas dengan tambahan menu makanan khas Sunda seperti goreng singkong.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017