Antarajabar.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membantu pembangunan rumah khusus para hafiz atau penghafal Alquran yang akan dibangun di kampus Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung.
"Itu untuk rumah para Hafiz ya sekaligus rumah bahasa arab," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) usai Halal bihalal bersama civitas akademika di kampus UIN SGD Bandung, Rabu.
Mengenai dana yang diperlukan untuk pembangunan tersebut Pemprov Jabar menyiapkan dana sebesar Rp2,5 miliar dari Rp3 miliar yang diajukan oleh pihak UIN SGD dan dana tersebut akan menggunakan dana dari APBD Perubahan Jabar tahun 2017.
"Dari Rp3 miliar yang diajukan saya setujui Rp2,5 miliar nanti tinggal ditagih di anggaran perubahan ya," kata dia.
Menurut dia,teknis pembangunannya sendiri akan diserahkan sepenuhnya kepada pihak UIN SGD Bandung.
Aher mengungkapkan, pihaknya akan terus mendukung bagi siapapun terutama dalam peningkatan bidang pendidikan dan keagamaan termasuk meningkatkan kemampuan menghafal sumber yang paling pokok dalam agama yaitu Alquran.
Ia meyakini siapa pun penghafal Alquran pasti memiliki kepribadian yang lebih baik dan cerdas.
"Karena yang dibaca kan kitab suci pasti meresap oleh karena itu sangat bagus kalau generasi kita khususnya para mahasiswa memiliki hafalan yang cukup memadai, saya kira kalau mahasiswa itu bisa tiga sampai lima juz hafal itu sangat bagus," kata Aher.
"Dengan banyaknya penghafal Alquran dan mereka intelektual sekaligus maka moral dan profesionalisme akan semakin kokoh," katanya.
Pembangunan rumah khusus Hafiz inipun sejalan dengan program Pemprov Jabar yaitu Jabar Mengaji.
Sementara itu, Rektor UIN SGD Bandung Prof Dr Mahmud mengaku bersyukur sebab sampai saat ini kampusnya hanya mampu menampung 100 orang para penghafal Alquran yang merupakan mahasiswanya.
"Daya tampung sampai hari ini kita baru bisa menampung 100 orang hafiz dan itupun hanya satu tahun karena itu saya sudah mengajukan permohoman kepada Pak Gubernur dan Alhamdulillah disetujui," ujarnya.
Mahmud mengatakan tujuan dibangunnya rumah Hafiz ini untuk mengamankan para penghafal Alquran karena mereka tidak bisa disatukan dengan orang lain di asrama yang dikhawatirkan akan lupa hafalan Alqurannya.
"Pernah ada kejadian ketika mereka para hafiz di asrama berbaur dengan yang lain tiba-tiba hafalannya menjadi berkurang, kita khawatir makanya rumah hafiz ini sangat kita butuhkan," katanya.
Saat ini UIN SGD Bandung telah menerima penerimaan mahasiswa baru melalui jalur khusus dan bagi penghafal Alquran minimal 5 juz akan langsung diterima tanpa melalui tes pada umumnya.
"Kami menerima jalur khusus mahasiwa baru yaitu yang hafal Alquran 5 juz kalau hafal dia masuk jalur khusus. Kita meyakini kalau sudah hafal 5 juz pasti ini orang cerdas dan bersih sebab Alquran tidak mudah dihafal maka kita prioritaskan," tutur Mahmud.
Dalam kesempatan halalbihalal itu, dilakukan nota kesepahaman antara Pemprov Jabar dengan UIN SGD Bandung tentang kerja sama di bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan pembangunan di Jawa Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Itu untuk rumah para Hafiz ya sekaligus rumah bahasa arab," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) usai Halal bihalal bersama civitas akademika di kampus UIN SGD Bandung, Rabu.
Mengenai dana yang diperlukan untuk pembangunan tersebut Pemprov Jabar menyiapkan dana sebesar Rp2,5 miliar dari Rp3 miliar yang diajukan oleh pihak UIN SGD dan dana tersebut akan menggunakan dana dari APBD Perubahan Jabar tahun 2017.
"Dari Rp3 miliar yang diajukan saya setujui Rp2,5 miliar nanti tinggal ditagih di anggaran perubahan ya," kata dia.
Menurut dia,teknis pembangunannya sendiri akan diserahkan sepenuhnya kepada pihak UIN SGD Bandung.
Aher mengungkapkan, pihaknya akan terus mendukung bagi siapapun terutama dalam peningkatan bidang pendidikan dan keagamaan termasuk meningkatkan kemampuan menghafal sumber yang paling pokok dalam agama yaitu Alquran.
Ia meyakini siapa pun penghafal Alquran pasti memiliki kepribadian yang lebih baik dan cerdas.
"Karena yang dibaca kan kitab suci pasti meresap oleh karena itu sangat bagus kalau generasi kita khususnya para mahasiswa memiliki hafalan yang cukup memadai, saya kira kalau mahasiswa itu bisa tiga sampai lima juz hafal itu sangat bagus," kata Aher.
"Dengan banyaknya penghafal Alquran dan mereka intelektual sekaligus maka moral dan profesionalisme akan semakin kokoh," katanya.
Pembangunan rumah khusus Hafiz inipun sejalan dengan program Pemprov Jabar yaitu Jabar Mengaji.
Sementara itu, Rektor UIN SGD Bandung Prof Dr Mahmud mengaku bersyukur sebab sampai saat ini kampusnya hanya mampu menampung 100 orang para penghafal Alquran yang merupakan mahasiswanya.
"Daya tampung sampai hari ini kita baru bisa menampung 100 orang hafiz dan itupun hanya satu tahun karena itu saya sudah mengajukan permohoman kepada Pak Gubernur dan Alhamdulillah disetujui," ujarnya.
Mahmud mengatakan tujuan dibangunnya rumah Hafiz ini untuk mengamankan para penghafal Alquran karena mereka tidak bisa disatukan dengan orang lain di asrama yang dikhawatirkan akan lupa hafalan Alqurannya.
"Pernah ada kejadian ketika mereka para hafiz di asrama berbaur dengan yang lain tiba-tiba hafalannya menjadi berkurang, kita khawatir makanya rumah hafiz ini sangat kita butuhkan," katanya.
Saat ini UIN SGD Bandung telah menerima penerimaan mahasiswa baru melalui jalur khusus dan bagi penghafal Alquran minimal 5 juz akan langsung diterima tanpa melalui tes pada umumnya.
"Kami menerima jalur khusus mahasiwa baru yaitu yang hafal Alquran 5 juz kalau hafal dia masuk jalur khusus. Kita meyakini kalau sudah hafal 5 juz pasti ini orang cerdas dan bersih sebab Alquran tidak mudah dihafal maka kita prioritaskan," tutur Mahmud.
Dalam kesempatan halalbihalal itu, dilakukan nota kesepahaman antara Pemprov Jabar dengan UIN SGD Bandung tentang kerja sama di bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan pembangunan di Jawa Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017