Kepolisian Resor Garut menyiapkan sistem pengamanan untuk aksi unjuk rasa mahasiswa menyampaikan berbagai tuntutan kepada pemerintah yang digelar di Simpang Lima, DPRD Kabupaten Garut, dan Kantor Bupati Garut, Jawa Barat, Selasa.

Kepala Bagian Operasi Polres Garut Kompol Maolana mengatakan, ada 604 personel gabungan Polri dan TNI yang disiagakan untuk pengamanan massa selama digelar aksi unjuk rasa mahasiswa di Garut.

"Ada 604 personel gabungan yang disiagakan untuk pengamanan aksi ini," kata Maolana di tengah-tengah massa aksi di depan kantor DPRD Garut.

Ia menuturkan kepolisian maupun aparat gabungan lainnya telah melakukan persiapan antisipasi agar aksi massa tersebut dapat berlangsung aman dan lancar.

Sejumlah personel kepolisian, kata dia, sudah disebar untuk siaga pengamanan langsung di titik massa secara terbuka maupun tertutup, dan di sejumlah ruas jalan.

"Kami siaga untuk menjaga kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat)," katanya.

Ia menyampaikan kepolisian siap membantu pengamanan massa agar keinginan menyampaikan aspirasinya tersampaikan.

Massa aksi, kata dia, akan dipersilakan untuk bertemu langsung dengan anggota DPRD Garut maupun pihak pemerintah daerah.


"Kami lakukan pengamanan agar tujuan mereka bisa tersampaikan, aspirasinya tersampaikan, dan tidak ada hal-hal yang tidak kita inginkan," katanya.

Massa aksi menyampaikan tuntutan terkait membatalkan kenaikan pajak yang mencekik rakyat, tunjangan anggota DPR, segera sahkan undang-undang perampasan aset untuk koruptor.

Selanjutnya meminta pecat dan adili anggota legislatif yang menghina rakyatnya, reformasi total Polri, dan bebaskan tanpa syarat semua tahanan politik, dan aspirasi.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025