Antarajabar.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku hanya diajak managemen untuk mendoakan para pemain Persib dan tidak tahu terkait adanya aturan yang melarang kepala daerah masuk ke ruang ganti sebelum pertandingan berakhir.

"Saya itu tidak pernah berinisiatif mendatangi ruang (ganti) pemain Persib. Pasti kalau saya ke sana, karena disuruh oleh pihak manajemen Persib. Jadi kemarin juga sama," kata Ridwan Kamil di Bandung, Kamis.

Sebelumnya, pada pertandingan Persib Bandung melawan Persiba Balikpapan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Emil sapaan akrabnya, mendatangi ruang ganti pemain di paruh babak pertama.

Sesuai regulasi Liga 1, dalam Bab 1 Pasal 6 Ayat 2 Poin O yang berbunyi setiap tim menjamin bahwa tidak ada personel yang tidak berhak untuk memasuki ruang ganti tim sehingga yang dilakukan Emil merupakan sebuah pelanggaran.

Emil masuk dalam tamu VIP karena statusnya sebagai kepala daerah berdasarkan regulasi Liga 1 dalam Bab IV Pasal 27 Ayat 4. Namun hal itu disertai beberapa syarat yakni diperbolehkan ke ruang ganti setelah berakhirnya pertandingan dengan jumlah tamu VIP maksimal lima orang didampingi oleh general coordinator dan wajib memakai VIP pass.

Emil mengaku datang ke ruang ganti karena diminta untuk mendoakan dan memberikan semangat kepada seluruh punggawa Maung Bandung untuk meraih kemenangan.

"Saya udah nelepon Pak Umuh (Manager Persib). Pak Umuh juga ga tau ada aturan seperti itu. Saya juga kalau itu tahu (aturan), ya masa` saya melanggar, `kan. Berarti karena ketidaktahuan kira-kira begitu," ujarnya

Jika melanggar, Persib terancam mendapat sanksi berupa denda sebesar Rp100 juta sesuai dengan Bab 1 Pasal 6 Ayat 2 Poin T.

"Saya mah lagi `happy-happy` nonton di tribun diajak menyemangati, mendoakan, udah itu aja," katanya. 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017