Antarajabar.com - Menteri ESDM Ignasius Jonan mengunjungi PT PLN (Persero) Pusat Pengatur Beban (P2B) di kawasan Gandul, Cinere, Jawa Barat, guna memantau pasokan listrik menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah atau Lebaran 2017.
Jonan di sela kunjungan tersebut Kamis pagi mengatakan momentum Lebaran menjadi salah satu hajatan besar masyarakat Indonesia yang harus dipersiapkan dengan matang.
Ia mengatakan beban listrik di seputaran Jawa biasanya turun selama Lebaran. Pasalnya, banyak industri yang tutup selama waktu tersebut. Namun kondisi sebaliknya bisa terjadi di Bali yang menjadi tujuan wisata.
"Jadi menurut informasi, kalau Jawa-Bali kira-kira beban puncaknya turun dari 24 ribu MW per hari menjadi 16 ribu MW per hari selama Lebaran. Turun karena industri banyak yang libur," katanya.
Jonan meminta jajaran PLN untuk bersiaga di lapangan guna melakukan pengawasan secara bergantian agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan lancar.
Ia pun menjamin tidak ada masalah kelistrikan saat momentum libur Lebaran nanti karena telah mengkoordinasikan semua pihak termasuk di berbagai wilayah untuk menghadapi hajatan besar itu.
"Mestinya enggak ada masalah saat Lebaran. Saya mohon semua jajaran PLN disiagakan untuk melakukan pengawasan nanti," katanya.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir dalam kesempatan yang sama mengatakan pihaknya melakukan persiapan tim piket Lebaran yang bekerja selama 24 jam penuh.
Tim akan melakukan pengawasan dan mengantisipasi masalah yang terjadi di lapangan melalui unit-unit yang tersedia di area lapangan.
"Kami sudah mempersiapkan tim secara khusus untuk piket Lebaran 24 jam, itu ada di seluruh Jawa dan seluruh Indonesia. Mudah-mudahan tidak terjadi apapun. Lebaran berjalan baik, pasokan listrik aman dan tidak ada gangguan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
Jonan di sela kunjungan tersebut Kamis pagi mengatakan momentum Lebaran menjadi salah satu hajatan besar masyarakat Indonesia yang harus dipersiapkan dengan matang.
Ia mengatakan beban listrik di seputaran Jawa biasanya turun selama Lebaran. Pasalnya, banyak industri yang tutup selama waktu tersebut. Namun kondisi sebaliknya bisa terjadi di Bali yang menjadi tujuan wisata.
"Jadi menurut informasi, kalau Jawa-Bali kira-kira beban puncaknya turun dari 24 ribu MW per hari menjadi 16 ribu MW per hari selama Lebaran. Turun karena industri banyak yang libur," katanya.
Jonan meminta jajaran PLN untuk bersiaga di lapangan guna melakukan pengawasan secara bergantian agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan lancar.
Ia pun menjamin tidak ada masalah kelistrikan saat momentum libur Lebaran nanti karena telah mengkoordinasikan semua pihak termasuk di berbagai wilayah untuk menghadapi hajatan besar itu.
"Mestinya enggak ada masalah saat Lebaran. Saya mohon semua jajaran PLN disiagakan untuk melakukan pengawasan nanti," katanya.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir dalam kesempatan yang sama mengatakan pihaknya melakukan persiapan tim piket Lebaran yang bekerja selama 24 jam penuh.
Tim akan melakukan pengawasan dan mengantisipasi masalah yang terjadi di lapangan melalui unit-unit yang tersedia di area lapangan.
"Kami sudah mempersiapkan tim secara khusus untuk piket Lebaran 24 jam, itu ada di seluruh Jawa dan seluruh Indonesia. Mudah-mudahan tidak terjadi apapun. Lebaran berjalan baik, pasokan listrik aman dan tidak ada gangguan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017