Antarajabar.com - Partai Gerindra membuka peluang untuk Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil terkait pengusungan kandidat calon kepala daerah di Pilgub Jawa Barat asalkan pria yang akrab disapa Emil tersebut "insaf".
"Jadi kalau memang Ridwan Kamil itu bisa insaf dan kembali ke jalan yang benar maka Partai Gerindra bisa terbuka," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono, di Kota Bandung, Selasa.
Ditemui usai menjadi pembicara pada jumpa pers hasil survei Indo Barometer bertajuk "Permasalahan Jawa Barat dan Peluang Cagub 2018 Pasca Pilkada DKI Jakarta" di Hotel Savoy Homann Bandung, Ferry mengatakan hingga saat ini partainya masih menggodok sejumlah nama yang akan diusung dalam Pilgub Jawa Barat 2018.
Akan tetapi, kata dia, kemungkinan besar Partai Gerindra tidak akan mengusung sosok Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023.
"Sejauh ini memang Partai Gerindra kelihatannya sudah hampir pasti tidak mendukung (Ridwan Kamil)," kata Ferry.
Menurut dia, Partai Gerindra saat ini sudah terlanjur kecewa dengan sikap Emil karena telah menerima dukungan dan telah dideklarasikan sebagai Cagub Jawa Barat 2018 dari Partai NasDem.
Terlebih dalam dukungannya, Partai NasDem memberikan syarat khusus kepada Ridwan Kamil untuk mendukung Joko Widodo sebagai Calon Presiden 2019.
Ia menuturkan sosok Emil bisa menjadi Wali Kota Bandung dan namanya bisa sebesar saat ini salah satunya berkat jasa Partai Gerindra.
"Untuk Ridwan Kamil, alangkah baiknya sebelum lakukan deklarasi dengan Nasdem meski itu haknya, tapi akan jauh fatsun dan etika kalau beliau kasih tahu Gerindra dan Pak Prabowo sehingga nggak ada penafsiran," kata Ferry.
"Namun ini kan tiba-tiba NasDem, apalagi ada klausul ada dukung Jokowi 2019 padahal belum tentu Jokowi kepilih lagi. Ini sangat menganggu perasaan kami bahwa ada klausul seperti itu dan disetujui oleh Pak Ridwan Kamil," lanjut dia.
Lebih lanjut ia menuturkan Partai Gerindra juga mengetahui bahwa alasan Ridwan Kamil mau dipinang sebagai Cagub Jawa Barat oleh Partai NasDem karena ada "intimidasi" atau "tekanan".
"Tekanannya melalui kasus-kasus beliau (Ridwan Kamil yang ada di Kejaksaan Agung), seperti yang sudah kita nonton melalui video yang viral tentang pernyataan pribadi Pak Emil.
"Di dalam video itu Pak Emil bilang NasDem mempunyai kejaksaan dan lain sebagainya, ini sudah dikonfirmasi sendiri oleh Pak Ridwan Kamil," lanjutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Jadi kalau memang Ridwan Kamil itu bisa insaf dan kembali ke jalan yang benar maka Partai Gerindra bisa terbuka," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono, di Kota Bandung, Selasa.
Ditemui usai menjadi pembicara pada jumpa pers hasil survei Indo Barometer bertajuk "Permasalahan Jawa Barat dan Peluang Cagub 2018 Pasca Pilkada DKI Jakarta" di Hotel Savoy Homann Bandung, Ferry mengatakan hingga saat ini partainya masih menggodok sejumlah nama yang akan diusung dalam Pilgub Jawa Barat 2018.
Akan tetapi, kata dia, kemungkinan besar Partai Gerindra tidak akan mengusung sosok Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023.
"Sejauh ini memang Partai Gerindra kelihatannya sudah hampir pasti tidak mendukung (Ridwan Kamil)," kata Ferry.
Menurut dia, Partai Gerindra saat ini sudah terlanjur kecewa dengan sikap Emil karena telah menerima dukungan dan telah dideklarasikan sebagai Cagub Jawa Barat 2018 dari Partai NasDem.
Terlebih dalam dukungannya, Partai NasDem memberikan syarat khusus kepada Ridwan Kamil untuk mendukung Joko Widodo sebagai Calon Presiden 2019.
Ia menuturkan sosok Emil bisa menjadi Wali Kota Bandung dan namanya bisa sebesar saat ini salah satunya berkat jasa Partai Gerindra.
"Untuk Ridwan Kamil, alangkah baiknya sebelum lakukan deklarasi dengan Nasdem meski itu haknya, tapi akan jauh fatsun dan etika kalau beliau kasih tahu Gerindra dan Pak Prabowo sehingga nggak ada penafsiran," kata Ferry.
"Namun ini kan tiba-tiba NasDem, apalagi ada klausul ada dukung Jokowi 2019 padahal belum tentu Jokowi kepilih lagi. Ini sangat menganggu perasaan kami bahwa ada klausul seperti itu dan disetujui oleh Pak Ridwan Kamil," lanjut dia.
Lebih lanjut ia menuturkan Partai Gerindra juga mengetahui bahwa alasan Ridwan Kamil mau dipinang sebagai Cagub Jawa Barat oleh Partai NasDem karena ada "intimidasi" atau "tekanan".
"Tekanannya melalui kasus-kasus beliau (Ridwan Kamil yang ada di Kejaksaan Agung), seperti yang sudah kita nonton melalui video yang viral tentang pernyataan pribadi Pak Emil.
"Di dalam video itu Pak Emil bilang NasDem mempunyai kejaksaan dan lain sebagainya, ini sudah dikonfirmasi sendiri oleh Pak Ridwan Kamil," lanjutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017