Antarajabar.com - PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat menyiagakan setidaknya 483 petugas dan 10 unit mobil deteksi yang tersebar pada 15 area dan 91 rayon untuk keandalan listrik yang akan menunjang aktivitas kerohanian warga muslim di Jawa Barat selama Bulan Suci Tamadhan 1438 Hijriah/2-17 Masehi.
        
"Listrik PLN Distribusi Jawa Barat dinyatakan siap untuk aktivitas Bulan Suci Ramadhan 1438 Hijriah," kata General Manager PT PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana dalam siaran persnya, Rabu.
        
Ia menuturkan sejumlah area seperti Bogor, Bekasi, dan Majalaya bahkan sudah melaksanakan Gelar Pasukan Khusus bersama para pelaksana teknik untuk menjamin kesiapan petugas maupun peralatan terkait Bulan Suci Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi.
        
"Selain itu dilaksanakan juga pemeriksaan  jaringan khusus agar seluruh instalasi listrik dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat khususnya dalam aktivitas keagamaan selama bulan suci Ramadhan," kata dia.
        
Adapun daya mampu pasok sistem kelistrikan di Jawa Barat pada Ramadhan 1438 Hijriah/tahun 2017 ini sebesar 11.906 MW dan tahun lalu beban puncak rata-rata pada bulan Ramadhan sebesar 5.544 MW pada siang hari dan beban puncak rata-rata pada malam hari sebesar 6.252 MW.
        
Ia menuturkan beban puncak tertinggi pada siang hari sebesar 6.613 MW dan yang terendah sebesar 3.177 MW sedangkan pada malam hari, beban puncak tertinggi sebesar 6.895 MW dan terendah 4.239 MW.
        
"Sehingga daya mampu pasok sistem kelistrikan di Jawa Barat masih sangat cukup untuk menopang aktivitas pelanggan selama menunaikan ibadah puasa maupun ibadah-ibadah lainnya," kata dia.
        
Menurut dia pada bulan Ramadhan pada umumnya terjadi dua kali peningkatan konsumsi energi listrik khususnya di malam hari yakni pukul 17.00 sampai pukul 22.00 WIB berkaitan dengan waktu berbuka puasa dan shalat tarawih.
        
Kemudian meningkat lagi pada pukul 02.00 sampai pukul 05.00 WIB pada saat masyarakat melaksanakan santap sahur dan hal ini yang cukup membedakan kecenderungan konsumsi energi listrik di Bulan Ramadhan bila dibandingkan dengan hari biasanya.
        
"Kami sudah siapkan petugas dan peralatannya, jangan sampai keandalan listrik menjadi kendala yang mengganggu aktivitas ibadah para pelanggan di Bulan Ramadhan terutama di waktu-waktu krusial seperti sahur dan berbuka puasa," kata Iwan.
        
"Kami juga mengintensifkan pengawasan keandalan pada titik-titik penting selama Bulan Ramadhan terutama di mesjid-mesjid dengan kapasitas jamaah yang besar dan lokasi yang strategis di sejumlah daerah. Kita pastikan tidak ada hal yang mengurangi kekhusukan jamaah yang beribadah disana." kata dia.
        
Kegiatan pemadaman terencana yang berkaitan dengan pemeliharaan jaringan listrik dipastikan tidak akan dilakukan pada jam-jam menjelang berbuka puasa, malam hari ataupun waktu sahur dan apabila di waktu-waktu tersebut listrik padam, dapat dipastikan berkaitan dengan gangguan tidak terencana seperti gangguan karena kondisi alam, pohon, petir.
        
"Untuk itu, bilamana kondisi tersebut berlangsung masyarakat dapat langsung melaporkan ke Contact Center PLN 123 agar segera ditindaklanjuti oleh petugas selama 24 jam," ujar dia.

    

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017