Antarajabar.com - Sejumlah warga sempat melarang para siswa Madrasah Tsanawiyah Hidayatullah, Kota Depok, berenang di Pantai Cidora, Rancabuaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat, karena gelombang laut sedang tinggi, hingga akhirnya korban terbawa ombak, Selasa (16/5) sore.
"Warga sudah melarang anak-anak untuk tidak berenang," kata Aslin (60) warga pesisir pantai Kampung Cidora, Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Garut, Rabu.
Ia menuturkan, larangan oleh warga itu karena gelombang laut Pantai Cidora sedang tinggi yang khawatir akan membahayakan keselamatan jiwa pengunjung.
Bahkan, lanjut dia, papan peringatan berenang juga sudah dipasang sebagai tanda bahaya untuk aktivitas di pantai.
"Mereka tetap berenang, padahal sudah ada papan pengumuman dilarang berenang," katanya.
Beberapa lama kemudian warga melihat siswa yang berjumlah 13 orang itu terseret ombak.
Sejumlah warga, kata Aslin, langsung membantu mereka dengan membawa pelampung dan ban.
"Anak-anak yang tenggelam sempat terlihat dulu, tapi sulit untuk ditolongnya," katanya.
Dalam peristiwa itu, lima orang berhasil diselamatkan, tiga orang harus mendapatkan penanganan medis, dan lima orang masih hilang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Warga sudah melarang anak-anak untuk tidak berenang," kata Aslin (60) warga pesisir pantai Kampung Cidora, Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Garut, Rabu.
Ia menuturkan, larangan oleh warga itu karena gelombang laut Pantai Cidora sedang tinggi yang khawatir akan membahayakan keselamatan jiwa pengunjung.
Bahkan, lanjut dia, papan peringatan berenang juga sudah dipasang sebagai tanda bahaya untuk aktivitas di pantai.
"Mereka tetap berenang, padahal sudah ada papan pengumuman dilarang berenang," katanya.
Beberapa lama kemudian warga melihat siswa yang berjumlah 13 orang itu terseret ombak.
Sejumlah warga, kata Aslin, langsung membantu mereka dengan membawa pelampung dan ban.
"Anak-anak yang tenggelam sempat terlihat dulu, tapi sulit untuk ditolongnya," katanya.
Dalam peristiwa itu, lima orang berhasil diselamatkan, tiga orang harus mendapatkan penanganan medis, dan lima orang masih hilang.
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017