Antarajabar.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan keberadaan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) bisa menjadi garda terdepan dalam memperkuat Kebhinekaan bangsa Indonesia.
"Di tengah situasi keamanan nasional saat ini, saya rasa FSKN bisa menjadi garda terdepan untuk memperkuat Kebhinekaan," kata Deddy Mizwar saat memberikan sambutan pada Musyawarah Agung Ke-III dan Festival Keraton Masyarakat Adat Asia Tenggara IV/2017 FSKN di Hotel Grand Preanger Bandung, Jumat.
Ia menuturkan sejarah menunjukkan bahwa hingga saat ini keberadaan keraton bukan hanya sebagai citra diri bangsa ini namun juga sebagai pusat dan penjaga kebudayaan bangsa Indonesia.
Selain itu, lanjut Deddy Mizwar, keberadaan keraton juga bisa menjadi penghasil devisa pertama setelah sektor minyak bumi dan gas sudah tidak bisa dieksplorasi lagi.
"Jadi mendorong ekonomi masyarakat sehingga ini (keraton) bisa menjadi lebih potensial. Jadi keberadaan keraton-keraton ini menjadi sangat penting dan strategis. Dan saat ini sektor pariwisata terus meningkat. Ruh dari pariwisata adalah industri kultural, bukan alam. Keraton-keraton itu menjadi ruhnya," kata dia.
Pada kesempatan tersebut ia mengucapkan terima kasih kepada FSKN yang telah memilih Kota Bandung sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Musyawarah Agung Ke-III dan Festival Keraton Masyarakat Adat Asia Tenggara IV Tahun 2017.
Ia menuturkan keraton, kesultanan atau kerajaan merupakan cikal bakal berdirinya NKRI dan pada saat yang sama menjadi identitas bangsa Indonesia.
"Oleh karena itu pengingkaran keraton berarti pengingkaran terhadap budaya dan tradisi. Makanya saya heran jika masih ada pemda yang tidak memperhatikan keberadaan keraton," kata dia.
Ia menegaskan upaya mempertahankan dan melestarikan keraton menjadi tanggung jawab semua pihak bangsa Indonesia karena keraton adalah warisan budaya para leluhur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Di tengah situasi keamanan nasional saat ini, saya rasa FSKN bisa menjadi garda terdepan untuk memperkuat Kebhinekaan," kata Deddy Mizwar saat memberikan sambutan pada Musyawarah Agung Ke-III dan Festival Keraton Masyarakat Adat Asia Tenggara IV/2017 FSKN di Hotel Grand Preanger Bandung, Jumat.
Ia menuturkan sejarah menunjukkan bahwa hingga saat ini keberadaan keraton bukan hanya sebagai citra diri bangsa ini namun juga sebagai pusat dan penjaga kebudayaan bangsa Indonesia.
Selain itu, lanjut Deddy Mizwar, keberadaan keraton juga bisa menjadi penghasil devisa pertama setelah sektor minyak bumi dan gas sudah tidak bisa dieksplorasi lagi.
"Jadi mendorong ekonomi masyarakat sehingga ini (keraton) bisa menjadi lebih potensial. Jadi keberadaan keraton-keraton ini menjadi sangat penting dan strategis. Dan saat ini sektor pariwisata terus meningkat. Ruh dari pariwisata adalah industri kultural, bukan alam. Keraton-keraton itu menjadi ruhnya," kata dia.
Pada kesempatan tersebut ia mengucapkan terima kasih kepada FSKN yang telah memilih Kota Bandung sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Musyawarah Agung Ke-III dan Festival Keraton Masyarakat Adat Asia Tenggara IV Tahun 2017.
Ia menuturkan keraton, kesultanan atau kerajaan merupakan cikal bakal berdirinya NKRI dan pada saat yang sama menjadi identitas bangsa Indonesia.
"Oleh karena itu pengingkaran keraton berarti pengingkaran terhadap budaya dan tradisi. Makanya saya heran jika masih ada pemda yang tidak memperhatikan keberadaan keraton," kata dia.
Ia menegaskan upaya mempertahankan dan melestarikan keraton menjadi tanggung jawab semua pihak bangsa Indonesia karena keraton adalah warisan budaya para leluhur.
Editor : Ajat Sudrajat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017