Antarajabar.com - Kecelakaan maut kembali terjadi di Jalur Puncak-Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Selasa, beberapa meter dari lokasi tabrakan beruntun, dimana sopir truk bermuatan buah nanas tewas di tempat dan dua orang penumpang mengalami luka berat.
Kecelakaan tunggal tersebut berawal ketika truk bernopol BG 8759 TB yang dikemudikan Abdal warga Palembang, meluncur dari arah Puncak menuju Cipanas, dengan kecepatan sedang.
Saat memasuki tikungan Turangga, tiba-tiba laju truk tidak terkendali hingga akhirnya menghantam tebing beton di pinggir jalan.
"Kami sempat melihat truk dari arah Puncak meluncur dengan kecepatan sedang tiba-tiba oleng dan tidak terkendali, sehingga truk melaju kencang hingga akhirnya menghantam tebing Turangga. Bagian depan truk rusak berat, sehingga sopir dan dua penumpang terjepit di dalam kabin truk," kata Romhat (32) saksi mata tukang ojek yang mangkal beberapa meter dari lokasi kejadian kepada wartawan, Selasa.
Mendapati hal tersebut, dia dan puluhan warga berhamburan ke lokasi untuk membantu mengeluarkan korban yang terjepit di dalam kabin truk. Setelah satu jam melakukan upaya evakuasi dengan mengunakan alat manual, petugas bersama warga berhasil mengeluarkan tubuh korban dari dalam kabin.
"Sopir diperkirakan sudah tidak bernyawa alias tewas di tempat. Sedangkan dua penumpang, saat dikeluarkan masih sempat merintih kesakitan. Ketiga korban langsung di bawa ke RSUD Cimacan," katanya.
Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Erik Bangun Prakarsa mengatakan hingga saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait peritiwa kecelakaan tunggal yang menyebabkan sopir meninggal dunia dan dua orang penumpang atas nama Sadam dan Yanto warga Palembang, mengalami luka berat.
"Korban meninggal dan luka berat saat ini sudah mendapat penanganan medis di RSUD Cimacan. Kami masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan yang hanya berjarak beberapa meter dari lokasi tabrakan beruntun yang terjadi beberapa hari lalu," katanya.
Seperti diberitkan, beberapa hari yang lalu atau Minggu (30/4), tabrakan beruntun terjadi Jalur Puncak-Ciloto, menelan 11 orang korban jiwa, akibat bus pasriwisata Kitrans yang tidak layak jalan mengalami rem blong, sehingga menghantam empat kendaraan roda empat dan enam sepeda motor.
Puluhan korban luka ringan, berat dan sedang, sempat menjalani perawatan di RSUD Cimacan, sebelum dipulangkan dan dirujuk ke daerah asalnya masing-masing. Sedangkan lima orang korban yang mengalami luka berat, dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Jakarta dan Bandung.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
Kecelakaan tunggal tersebut berawal ketika truk bernopol BG 8759 TB yang dikemudikan Abdal warga Palembang, meluncur dari arah Puncak menuju Cipanas, dengan kecepatan sedang.
Saat memasuki tikungan Turangga, tiba-tiba laju truk tidak terkendali hingga akhirnya menghantam tebing beton di pinggir jalan.
"Kami sempat melihat truk dari arah Puncak meluncur dengan kecepatan sedang tiba-tiba oleng dan tidak terkendali, sehingga truk melaju kencang hingga akhirnya menghantam tebing Turangga. Bagian depan truk rusak berat, sehingga sopir dan dua penumpang terjepit di dalam kabin truk," kata Romhat (32) saksi mata tukang ojek yang mangkal beberapa meter dari lokasi kejadian kepada wartawan, Selasa.
Mendapati hal tersebut, dia dan puluhan warga berhamburan ke lokasi untuk membantu mengeluarkan korban yang terjepit di dalam kabin truk. Setelah satu jam melakukan upaya evakuasi dengan mengunakan alat manual, petugas bersama warga berhasil mengeluarkan tubuh korban dari dalam kabin.
"Sopir diperkirakan sudah tidak bernyawa alias tewas di tempat. Sedangkan dua penumpang, saat dikeluarkan masih sempat merintih kesakitan. Ketiga korban langsung di bawa ke RSUD Cimacan," katanya.
Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Erik Bangun Prakarsa mengatakan hingga saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait peritiwa kecelakaan tunggal yang menyebabkan sopir meninggal dunia dan dua orang penumpang atas nama Sadam dan Yanto warga Palembang, mengalami luka berat.
"Korban meninggal dan luka berat saat ini sudah mendapat penanganan medis di RSUD Cimacan. Kami masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan yang hanya berjarak beberapa meter dari lokasi tabrakan beruntun yang terjadi beberapa hari lalu," katanya.
Seperti diberitkan, beberapa hari yang lalu atau Minggu (30/4), tabrakan beruntun terjadi Jalur Puncak-Ciloto, menelan 11 orang korban jiwa, akibat bus pasriwisata Kitrans yang tidak layak jalan mengalami rem blong, sehingga menghantam empat kendaraan roda empat dan enam sepeda motor.
Puluhan korban luka ringan, berat dan sedang, sempat menjalani perawatan di RSUD Cimacan, sebelum dipulangkan dan dirujuk ke daerah asalnya masing-masing. Sedangkan lima orang korban yang mengalami luka berat, dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Jakarta dan Bandung.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017