Antarajabar.com - Pemerintah Kota Bandung akan meluncurkan Gerakan Masyarakat Bandung Cinta Lansia (Gemas BCL) pada 29 Mei 2017, bertepatan dengan peringatan Hari Lansia Nasional sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada warga lanjut usia (lansia).
"Akan kami luncurkan nanti. Komitmennya untuk mencanangkan diri sebagai kota ramah lansia," ujar Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (P3APM) Kota Bandung Muhammad Anwar di Bandung, Selasa.
Anwar menuturkan gerakan tersebut sebagai tindak lanjut dari Kongres Lansia yang digelar Februari 2017. Terdapat beragam program yang akan digagas untuk lansia di antaranya mental spiritual, kesehatan, kemudahan akses dalam menggunakan fasilitas umum dan beragam program lainnya.
Ia mencontohkan, setiap hari Kamis akan rutin dilakukan olahraga dan cek kesehatan gratis untuk warga lansia di Taman Lansia, Kota Bandung. Selain itu, setiap hari Selasa akan diadakan pengajian rutin di Masjid Al Ukhwah.
"Jadi perhatian kepada warga lansia tidak hanya fokus kesehatan fisik, tetapi juga kerohanian," kata dia.
Kemudian, setiap hari akhir pekannya, para lansia akan didampingi para relawan yang berasal dari masyarakat dan mahasiswa STKS Kota Bandung untuk diajak melakukan beragam aktivitas.
"Lansia yang perlu hiburan atau yang senang jalan-jalan, nanti akan kita ajak jalan-jalan. Relawan nanti akan hadir menemani mereka," katanya.
Anwar mengatakan saat ini terdapat 197.194 orang lansia yang ada di Kota Bandung, di mana 2.400 orang di antaranya membutuhkan perhatian khusus karena berada di bawah garis kemiskinan.
"Lansia itu terbagi dua, ada lansia potensial yakni secara fisik dan ekonomi mandiri. Ada yang nonpotensial yakni secara ekonomi dan fisik perlu pendampingan. Yang nonpotensial ini yang perlu perhatian," ujarnya.
Ia melanjutkan, angka tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandung. Untuk itu, ia meyakini masih terdapat sejumlah lansia nonpotensial lainnya yang belum terdata.
"Relawan juga akan terjun ke lapangan langsung untuk mencari warga lansia yang belum terdata," kata Muhammad Anwar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Akan kami luncurkan nanti. Komitmennya untuk mencanangkan diri sebagai kota ramah lansia," ujar Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (P3APM) Kota Bandung Muhammad Anwar di Bandung, Selasa.
Anwar menuturkan gerakan tersebut sebagai tindak lanjut dari Kongres Lansia yang digelar Februari 2017. Terdapat beragam program yang akan digagas untuk lansia di antaranya mental spiritual, kesehatan, kemudahan akses dalam menggunakan fasilitas umum dan beragam program lainnya.
Ia mencontohkan, setiap hari Kamis akan rutin dilakukan olahraga dan cek kesehatan gratis untuk warga lansia di Taman Lansia, Kota Bandung. Selain itu, setiap hari Selasa akan diadakan pengajian rutin di Masjid Al Ukhwah.
"Jadi perhatian kepada warga lansia tidak hanya fokus kesehatan fisik, tetapi juga kerohanian," kata dia.
Kemudian, setiap hari akhir pekannya, para lansia akan didampingi para relawan yang berasal dari masyarakat dan mahasiswa STKS Kota Bandung untuk diajak melakukan beragam aktivitas.
"Lansia yang perlu hiburan atau yang senang jalan-jalan, nanti akan kita ajak jalan-jalan. Relawan nanti akan hadir menemani mereka," katanya.
Anwar mengatakan saat ini terdapat 197.194 orang lansia yang ada di Kota Bandung, di mana 2.400 orang di antaranya membutuhkan perhatian khusus karena berada di bawah garis kemiskinan.
"Lansia itu terbagi dua, ada lansia potensial yakni secara fisik dan ekonomi mandiri. Ada yang nonpotensial yakni secara ekonomi dan fisik perlu pendampingan. Yang nonpotensial ini yang perlu perhatian," ujarnya.
Ia melanjutkan, angka tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandung. Untuk itu, ia meyakini masih terdapat sejumlah lansia nonpotensial lainnya yang belum terdata.
"Relawan juga akan terjun ke lapangan langsung untuk mencari warga lansia yang belum terdata," kata Muhammad Anwar.
Editor : Ajat Sudrajat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017