Antarajabar.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan pendapatan daerahnya tahun 2016 yang bersumber dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah melampaui target dari yang telah ditentukan.

"Pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp26,49 triliun dan dapat direalisasikan sebesar Rp27,69 triliun atau tercapai 104,54 persen. Capaian pendapatan daerah tahun 2016 melebihi target yang telah ditetapkan sebesar Rp1,2 triliun," kata Ahmad Heryawan, di Bandung, Jumat.

Capaian pendapatan daerah tersebut disampaikan oleh Ahmad Heryawan dalam laporan keterangan pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Tahun Anggaran 2016, pada Rapat paripurna DPRD Provinsi Jabsr di Ruang Rapat Pripurna Gedung DPRD.

Pada kesempatan ini, gubernur yang akrab disapa Aher ini menjelaskan tentang pengelolaan keuangan daerah yang terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah.

Adapun rinciannya yakni, Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan sebesar Rp16,26 triliun dan terealisasi sebesar Rp17,04 triliun.

Berdasarkan sumber pendapatan asli daerah, seluruhnya melebihi target yang telah ditetapkan dari penerimaan Pajak Daerah 104,76 persen, penerimaan retribusi daerah 105,09 persen, penerimaan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dapat direalisasikan sebesar 96,34 persen, dan lain- lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar 108,32 persen.

"Sementara pendapatan daerah yang bersumber dari dana perimbangan sebesar Rp10,62 triliun dari target sebesar Rp10,19 triliun yang terdiri dari dana alokasi umum sebesar Rp1,24 triliun dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak sebesar Rp283,44 miliar, dan dana alokasi khusus sebesar Rp7,59 triliun.

"Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, mencapai 28,46 miliar rupiah dari target 28,66 miliar rupiah, atau mencapai 99,3 persen, yang terdiri dari Hibah sebesar 99,16 persen, dan penyesuaian dana otonomi khusus sebesar 100 persen," kata Aher.

Ia mengatakan untuk Belanja Daerah, terdiri dari belanja tidak langsung, dan belanja langsung. Belanja daerah pada tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp29,49 triliun dan direalisasikan sebesar Rp27,62 triliun atau mencapai sebesar 93,66 persen.

Adapaun rinciannya adalah Belanja Tidak Langsung, dialokasikan sebesar Rp22,80 triliun dengan realisasi mencapai Rp21,74 triliun atau 95,36 persen, yang meliputi Belanja Pegawai sebesar Rp1,83 triliun atau 93,39 persen dari alokasi sebesar Rp1,96 triliun, belanja subsidi sebesar Rp14,99 miliar atau 00,99 persen dari alokasi sebesar Rp15 miliar.

"Kemudian belanja hibah sebesar 9,85 triliun rupiah atau 96,80 persen dari alokasi sebesar 10,18 triliun rupiah. Sedangkan belanja bantuan sosial sebesar 9,94 miliar rupiah atau 54,08 persen dari alokasi sebesar 18,38 miliar rupiah," kata dia.

Ia mengatakan untuk belanja bagi hasil kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintah desa sebesar Rp6,39 triliun atau 97,27 persen dari alokasi Rp6,57 triliun dan bantuan keuangan kepada kabupaten/ kota, desa dan partai politikl sebesar Rp3,64 triliun atau 90,39 persen dari alokasi sebesar Rp4,02 triliun juga belanja tidak terduga sebesar Rp19,8 juta atau 0,01 persen dari alokasi sebesar Rp29 miliar.

Pewarta: Ajat S

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017