Antarajabar.com - Ono Tomohiro dari Badan Kerja Sama Internasional Jepang - Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Sekda Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa bertemu di Gedung Sate Bandung, Rabu, membahas perkembangan rencana pembangunan Jalan Tol Dalam Kota Bandung.
"Kami datang untuk menindaklanjuti perkembangan proses pembebasan lahan untuk proyek Bandung Intra Urban Tol Road. Kami harus mengingatkan soal ini karena terkait keberlangsungan proyek tol tersebut," kata Ono yang menjabat Deputi Direktur Divisi Asia Tenggara 1 Departemen Asia Pasific JICA.
Posisi JICA, menurut dia, terkait pembangunan Jalan Tol Dalam Kota Bandung masih menunggu karena pemerintah Indonesia masih harus membahas hal tersebut secara internal.
"Dari kami hanya menindaklanjuti saja, tidak memberikan deadline, kami akan lihat bagaimana pemerintah Indonesia menindaklanjuti ini," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengaku pihak JICA berharap proses pembebasan lahan proyek Jalan Tol Dalam Kota Bandung berlangsung lancar.
Menurut Iwa, pihaknya dalam waktu dekat ini akan menyusun nota kesepahaman terkait pembiayaan dan pembagian kerja pembebasan lahan bersama pemerintah pusat dan Pemkot Bandung.
"Kami targetkan MoU bisa tuntas akhir Maret ini. Kami memastikan urusan lahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat sebetulnya sudah dikoordinir oleh Kemenko Maritim di mana ada 16 instansi yang lahannya terkena proyek bersepakat memberikan dukungan," kata dia.
"Saat ini tinggal bagaimana mekanisme sepakatnya, sehingga betul bisa dipakai. Selain itu ada solusi apabila lahan yang ada gedungnya itu harus bagaimana, ini menjadi p r kita," kata Iwa.
Ia menjelaskan MoU nanti dinilai akan memberikan kejelasan soal porsi tugas termasuk pembiayaan masing-masing pihak dan dengan nota kesepahaman maka pengalokasian anggaran dari APBN, APBD Jabar dan APBD Kota Bandung ada dasarnya.
"Jadi setelah itu selesai tinggal koordinasi dengan instansi vertikal soal 16 lokasi lahan dari mulai Pasteur hingga Cileunyi," ujarnya.
Lebih lanjut ia menuturkan JICA sebenarnya memberikan sinyal untuk memulai proyek ini mulai dari Tol Pasteur hingga Kawasan Surapati dengan membangun jembatan layang terlebih dahulu.
"Dan termasuk membiayai jalur tol dari KM 149 Tol Cileunyi menuju kawasan Ujungberung. Apabila ini berjalan lancar maka kelanjutan 20 kilometer sisanya bisa dilanjutkan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Kami datang untuk menindaklanjuti perkembangan proses pembebasan lahan untuk proyek Bandung Intra Urban Tol Road. Kami harus mengingatkan soal ini karena terkait keberlangsungan proyek tol tersebut," kata Ono yang menjabat Deputi Direktur Divisi Asia Tenggara 1 Departemen Asia Pasific JICA.
Posisi JICA, menurut dia, terkait pembangunan Jalan Tol Dalam Kota Bandung masih menunggu karena pemerintah Indonesia masih harus membahas hal tersebut secara internal.
"Dari kami hanya menindaklanjuti saja, tidak memberikan deadline, kami akan lihat bagaimana pemerintah Indonesia menindaklanjuti ini," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengaku pihak JICA berharap proses pembebasan lahan proyek Jalan Tol Dalam Kota Bandung berlangsung lancar.
Menurut Iwa, pihaknya dalam waktu dekat ini akan menyusun nota kesepahaman terkait pembiayaan dan pembagian kerja pembebasan lahan bersama pemerintah pusat dan Pemkot Bandung.
"Kami targetkan MoU bisa tuntas akhir Maret ini. Kami memastikan urusan lahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat sebetulnya sudah dikoordinir oleh Kemenko Maritim di mana ada 16 instansi yang lahannya terkena proyek bersepakat memberikan dukungan," kata dia.
"Saat ini tinggal bagaimana mekanisme sepakatnya, sehingga betul bisa dipakai. Selain itu ada solusi apabila lahan yang ada gedungnya itu harus bagaimana, ini menjadi p r kita," kata Iwa.
Ia menjelaskan MoU nanti dinilai akan memberikan kejelasan soal porsi tugas termasuk pembiayaan masing-masing pihak dan dengan nota kesepahaman maka pengalokasian anggaran dari APBN, APBD Jabar dan APBD Kota Bandung ada dasarnya.
"Jadi setelah itu selesai tinggal koordinasi dengan instansi vertikal soal 16 lokasi lahan dari mulai Pasteur hingga Cileunyi," ujarnya.
Lebih lanjut ia menuturkan JICA sebenarnya memberikan sinyal untuk memulai proyek ini mulai dari Tol Pasteur hingga Kawasan Surapati dengan membangun jembatan layang terlebih dahulu.
"Dan termasuk membiayai jalur tol dari KM 149 Tol Cileunyi menuju kawasan Ujungberung. Apabila ini berjalan lancar maka kelanjutan 20 kilometer sisanya bisa dilanjutkan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017