Antarajabar.com - Komisi V DPRD Jawa Barat mendorong agar Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat di Rancaekek Kabupaten Bandung, statusnya berubah menjadi Rumah Sakit Ketenagakerjaan.
"Alasan kami mendorong agar BKKM yang di Rancaekek menjadi RS Ketenagakerjaan ialah agar keberadaannya bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat di Bandung Timur," kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Yomanius Untung, di Bandung, Minggu.
Menurut dia, pada awalnya BKKM didirikan terkait dengan potensi ketenagakerjaan di Jawa Barat, khususnya di wilayah Bandung Timur yang besar dan membutuhkan pelayanan kesehatan bagi para pekerjanya mendapatkan perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Namun, lanjut Untung, seiring dengan berjalannya waktu keberadaan BKKM harus dikembangkan mengingat lokasinya yang strategis sebagai daerah industri Bandung Timur.
Ia menjelaskan nomenklatur balai kesehatan kerja tidak dikenal pada Kementerian Kesehatan sehingga BKKM akan sulit untuk mendapatkan alokasi anggaran dari APBN dan selama ini BKKM tersebut mendapatkan anggaran dari APBD Provinsi Jawa Barat.
"Selama jadi balai itu tidak akan bisa mendapatkan alokasi anggaran dari APBN dan BKKM akan sulit untuk berkembang," kata dia.
Agar kualitas BKKM Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tersebut menjadi lebih baik, lanjut dia, maka statusnya harus berubah menjadi Rumah Sakit Ketenagakerjaan.
"Kami ingin keberadaan BKKM ini kalau sudah menjadi RS Ketenagakerjaan nantinya tidak hanya melayani pekerjaan saja tapi juga masyarakat di sekitarnya seperti dari Tanjung Sari, Sumedang," kata dia.
Ia menambahkan berdasarkan hasil kunjungan kerja Komisi V DPRD Jawa Barat beberapa waktu lalu ke BKKM tersebut ada sejumlah kendala yang dihadapi terkait rencana perubahan status BKKM menjadi rumah sakit.
Salah satu kendala tersebut, kata Untung, ialah masih perlu pembebasan tanah agar nantinya rumah sakit ini bisa menjadi rumah sakit Tipe B yang tentunya membutuhkan area yang cukup luas untuk menampung sekitar 200 tempat tidur serta kebutuhan ruang lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Alasan kami mendorong agar BKKM yang di Rancaekek menjadi RS Ketenagakerjaan ialah agar keberadaannya bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat di Bandung Timur," kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Yomanius Untung, di Bandung, Minggu.
Menurut dia, pada awalnya BKKM didirikan terkait dengan potensi ketenagakerjaan di Jawa Barat, khususnya di wilayah Bandung Timur yang besar dan membutuhkan pelayanan kesehatan bagi para pekerjanya mendapatkan perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Namun, lanjut Untung, seiring dengan berjalannya waktu keberadaan BKKM harus dikembangkan mengingat lokasinya yang strategis sebagai daerah industri Bandung Timur.
Ia menjelaskan nomenklatur balai kesehatan kerja tidak dikenal pada Kementerian Kesehatan sehingga BKKM akan sulit untuk mendapatkan alokasi anggaran dari APBN dan selama ini BKKM tersebut mendapatkan anggaran dari APBD Provinsi Jawa Barat.
"Selama jadi balai itu tidak akan bisa mendapatkan alokasi anggaran dari APBN dan BKKM akan sulit untuk berkembang," kata dia.
Agar kualitas BKKM Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tersebut menjadi lebih baik, lanjut dia, maka statusnya harus berubah menjadi Rumah Sakit Ketenagakerjaan.
"Kami ingin keberadaan BKKM ini kalau sudah menjadi RS Ketenagakerjaan nantinya tidak hanya melayani pekerjaan saja tapi juga masyarakat di sekitarnya seperti dari Tanjung Sari, Sumedang," kata dia.
Ia menambahkan berdasarkan hasil kunjungan kerja Komisi V DPRD Jawa Barat beberapa waktu lalu ke BKKM tersebut ada sejumlah kendala yang dihadapi terkait rencana perubahan status BKKM menjadi rumah sakit.
Salah satu kendala tersebut, kata Untung, ialah masih perlu pembebasan tanah agar nantinya rumah sakit ini bisa menjadi rumah sakit Tipe B yang tentunya membutuhkan area yang cukup luas untuk menampung sekitar 200 tempat tidur serta kebutuhan ruang lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017