Antarajabar.com -- PT Jasindo Kantor Cabang Cirebon, Jawa Barat, mencatat di tahun 2016 baru sebanyak 32.263 hektare sawah ditanami padi se wilayah Ciayumajakuning yang diasuransikan sehingga masih sangat sedikit dari luas sawah yang ada di wilayah itu.

"Masih sangat sedikit petani yang mengasuransikan tanaman padinya dan dari data kami baru 32.263 hektare sawah," kata Kepala PT Jasindo Kantor Cabang Cirebon Dani Setiawan di Cirebon, Kamis.

Ia menuturkan dari wilayah Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) yang merupakan wilayah kerjanya, tercatat Kabupaten Indramayu dengan area terluas yaitu 15.745 hektare sawah yang diasuransikan.

Namun ketika melihat data, bahwa luas sawah di Indramayu yang mencapai 200 ribu hektare, maka itu masih sangat sedikit petani yang mengikuti asuransi, padahal banyak manfaat yang didapatkan peserta asuransi.

"Dari data yang ada sampai dengan Desember 2016, kami mencatat untuk Kota Cirebon ada 112 hektare, Kabupaten Cirebon 6.133 hehtare, Kuningan 2.671 hektare, Majalengka 5.599 hektare dan Indramayu 15.745 hektare," tuturnya.

Ia melanjutkan meskipun petani hanya membayar premi asuransi sebesar Rp36 ribu per hektare, namun masih banyak yang belum mengikuti, padahal itu juga sudah mendapatkan subsidi dari Pemerintah.

Kurangnya pengetahuan para petani juga menjadi salah satu hambatan pihaknya dalam mensosialisasikan program dari pemerintah.

Untuk itu pihaknya juga terus menerus melakukan sosialisasi melalui dinas terkait, agar para petani bisa memanfaatkan subsidi dari pemerintah berupa premi asuransi.

"Kalau tidak ada program dari pemerintah, petani harus mengeluarkan premi asuransi sebesar Rp500 ribu perhektare dalam satu musim tanam," ujarnya.

Pewarta: Khaerul izan

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017