Antarajabar.com - Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar mendorong Pemkab Cianjur, untuk membentuk desa berbudaya lingkungan (eko village) untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan akibat ulah manusia yang tidak paham dampak dari kerusakan tersebut.
        
"Alih fungsi di hulu sungai yang berbahaya karena akan berdampak di hilirnya. Selama ini Cianjur menjadi satu wilayah yang alirannya secara tidak langsung mempengaruhi kondisi Sungai Citarum," katanya usai melalukan sosialisasi Citarum Lestari dan Desa Berbudaya Lingkungan di Cianjur, Kamis.
        
Dia menjelaskan, sejak berjalannya ekovillage pada 2014, sudah 175 desa di hulu Sungai Citarum yang dibentuk menjadi desa berbudaya lingkungan. Meskipun tidak menargetkan pemkab harus berupaya memaksimalkan program tersebut dengan membentuk banyak desa menjadi desa berbudaya lingkungan.
        
"Pembentukan desa berbudaya lingkungan sangat penting untuk saat ini, terlebih desa yang berada di kawasan hulu dekat sungai karena kerusakan lingkungan akibat ulah manusia bisa berdampak pada diri sendiri terlebih menyangkut air," katanya.
        
Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jabar, Anang Sudarna, menuturkan, pembentukan ekovillage tersebut penting untuk keberlangsungan hidup warga Jabar. Bahkan pihaknya menilai kondisi sungai khususnya Citarum dapat diperbaiki maka kebutuhan utama manusia akan air dapat terpenuhi.
        
"Dampaknya bukan kebutuhan air bersih saja yang sulit didapat tapi akan menyebabkan bencana alam yang bisa memakan korban jiwa. Tahun ini di Jabar tercatat 100 orang meninggal dan beberapa di ataranya hilang akibat bencana alam, baik longsor ataupun banjir bandang. Merusak sungai sama saja bunuh diri dan membunuh generasi ke depan yan hidup dengan kesulitan mencari air," katanya.
        
Dia menuturkan, tidak hanya membuat desa budaya pemprop akan membentuk sekolah berwawasan lingkungan di tingkat SMA/SMk sederajat di kota/kabupaten di Jabar."targetnya 2019 sudah diwajibkan seluruhnya, agar generasi ke depan lebih cinta terhadap lingkungan, peduli dan berbudaya," katanya.
        
Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, perlu ada upaya penyadaran warga untuk menjaga sungai, melalui kepala sekolah, tokoh agama hingga pembentukan desa berbudaya lingkungan.
        
"Kalau sekedar penanaman dan aksi bersih-bersih itu hanya seremonial. Sedangkan yang paling penting penyadaran," katanya.

   

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016